Ledakan Hotel Kuba
Fakta Terbaru Terungkap Usai Ledakan Hotel Mewah di Kuba yang Tewaskan 22 Orang, Pariwisata Runtuh!
Puluhan orang terluka ditemukan di reruntuhan hotel bintang lima, yang pernah menjadi tempat konser Beyonce dan Jay-Z
TRIBUN-TIMUR.COM - Sedikitnya 22 orang tewas, termasuk seorang wanita hamil dan seorang anak, dalam ledakan besar di sebuah hotel mewah di Kuba.
Ledakan itu menghancurkan Hotel Saratoga dengan 96 kamar di Havana, Jumat (6/5/2022) waktu setempat.
Tim penyelamat telah mencari melalui puing-puing untuk menemukan lebih banyak korban ledakan.
Puluhan orang terluka ditemukan di reruntuhan hotel bintang lima, yang pernah menjadi tempat konser Beyonce dan Jay-Z, bersama dengan sejumlah selebriti dan pejabat lainnya.
Hotel tidak memiliki tamu pada saat ledakan karena sedang menjalani renovasi menjelang pembukaan kembali yang direncanakan, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Segarnya Minuman Khas Kuba di Mojito Drink Makassar, Dijamin Halal!
Baca juga: 3 Warga China Tewas Akibat Ledakan Bom di Pakistan

Penyebab ledakan itu karena kebocoran gas, menurut laporan dari kantor Presiden Miguel Diaz Canel.
Diaz Canel mengatakan 50 orang dewasa dan 14 anak-anak dirawat di rumah sakit setelah ledakan.
Sementara keluarga di gedung-gedung di dekat hotel yang terkena ledakan telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Pemerintah belum mengumumkan kewarganegaraan para korban, kata TV pemerintah.
Gambar dari insiden yang menghancurkan menunjukkan struktur abad ke-19 yang sekarang hampir tidak dapat dikenali rusak parah, dengan awan debu mengepul ke langit.
Cubadebate melaporkan bahwa sebuah sekolah di sebelah telah dievakuasi.
Pada Jumat malam, kerabat orang hilang tetap berada di lokasi saat upaya terus dilakukan untuk menyaring puing-puing.
Yang lain berkumpul di rumah sakit tempat yang terluka dirawat.
Avellar sedang menunggu kabar tentang Odalys Barrera, seorang kasir berusia 57 tahun yang telah bekerja di hotel tersebut selama lima tahun.
Dia adalah ibu baptis dari putri-putri Barrera dan menganggapnya seperti saudara perempuan.
Meskipun tidak ada turis yang dilaporkan terluka, ledakan itu merupakan pukulan terbaru bagi industri pariwisata penting negara itu.
Bahkan sebelum pandemi virus corona membuat turis menjauh dari Kuba.
Negara itu sudah berjuang dengan sanksi yang dijatuhkan oleh mantan presiden AS Donald Trump dan dipertahankan pemerintahan Biden.
Sanksi tersebut membatasi kunjungan turis AS ke pulau-pulau tersebut dan membatasi pengiriman uang dari warga Kuba di AS kepada keluarga mereka di Kuba.

Pariwisata telah mulai pulih sedikit lebih awal tahun ini.
Tetapi perang di Ukraina menghambat ledakan pengunjung Rusia, yang menyumbang hampir sepertiga dari turis yang tiba di Kuba tahun lalu.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita