Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pernikahan Putri Wali Kota Makassar

Dipadati Tamu, Kendaraan Mengular Panjang Menuju Lokasi Resepsi Putri Danny Pomanto di Tokka

Macet total terjadi di sepanjang jalan Poros Moncongloe, Kabupaten Maros, kira-kira 8 kilo meter dari lokasi resepsi.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Macet total di Jalan Proses Moncongloe, Maros menuju lokasi resepsi putri Wali Kota Makassar Danny Pomanto. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Perjalanan menuju lokasi resepsi putri sulung Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengalami kendala.

Macet total terjadi di sepanjang jalan Poros Moncongloe, Kabupaten Maros, kira-kira 8 kilo meter dari lokasi resepsi.

Berdasarkan pantauan Tribun-Timur.com, ribuan mobil hingga bus mengantre panjang di sepanjang jalan tersebut.

Beberapa pengendara bahkan putar arah, tak sampai ke lokasi resepsi karena tak tahan berada di tengah kemacetan.

Bahkan ada juga yang kehabisan bensin karena sudah lama menunggu.

Salah satu warga, Fatimah mengatakan kemacetan terjadi sejak pukul 13.00 WITA.

"Dari jam 1 begini, macet terus sampai sekarang," ucapnya, Jumat (6/5/2022).

Bahkan, camilan dan kios miliknya sudah habis diborong para penumpang yang turun dari mobil.

"Habis semua karena tadi banyak yang turun beli juga," tuturnya.

Resepsi putri sulung Danny berlangsung di Kampung Tokka Tenarata, Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros.

Resepsi di Tokka dikhususkan bagi tokoh masyarakat dan Ketua RT/RW se Kota Makassar.

Total RT/RW di Makassar sekira 6 ribu. 

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengestimasi jumlah tamu yang akan hadir di Tokka sekira 10 ribu undangan.

Disana, 8 hektare lahan akan digunakan untuk resepsi tersebut.

Rencana awal, tamu bakal hadir secara bergantian atau shift.

Satu kloter 2.500 orang, agar yang lain bisa bergantian mengakses acara tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Danny memastikan, hajatan tersebut tetap sesuai protokol kesehatan.

Para tamu duduk berjarak dan tersebar, tetap memakai masker, tamu tidak makan di tempat.

"Di sana juga tidak makan, cuma makan kue dan minum saja. Makanan berat dibawa pulang," jelasnya.

"Sebenarnya dengan luas 8 hektar itu bisa menampung 10 ribu tamu, apalagi ini ruang terbuka," sambungnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved