Perang Rusia Ukraina
Mengenal Resimen Azov Neo Nazi Ukraina yang Dituding Rusia Pakai Tentara Bayaran Israel
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada, Rabu (4/5/2022), bahwa Israel berjuang bersama Resimen Azov kelompok ultranasionalis di Ukaraina
TRIBUN-TIMUR.COM – Pihak Rusia menuding Israel sudah ikut terlibat jauh dalam membantu Ukraina.
Sekedar diketahui perang Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung hingga saat ini.
Bahkan situasinya semakin memanas.
Rusia enggan menghentikan invasi, sebaliknya Ukraina saat ini mendapat banyak dukungan dari negara-negara Barat utamanya kelompok NATO.
Termasuk pula Israel dicurigai ikut terlibat lewat tentara bayaran mereka yang tergabung dalam kelompok Resimen Azov.
Kelompok Resimen Azov sendiri disebut sebagai salah satu pasukan Neo Nazi Ukraina yang saat ini ikut terlibat dalam pertempuran.
Baca juga: Paus Fransiskus Akhirnya Angkat Bicara, Sebut NATO Lakukan Ini Hingga Rusia Serang Ukraina
Baca juga: Kelakuan Militer Rusia Saat Bertemu Wanita Ukraina Terbongkar, Inggris Kirim Orang Untuk Lakukan Ini
Dilansir dari haaretz.com Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada, Rabu (4/5/2022), bahwa Israel berjuang bersama Resimen Azov yang merupakan kelompok ultranasionalis di Ukraina.
Ini kemudian memperburuk ketegangan antara Moskow dan Yerusalem atas dukungan Israel untuk Ukraina dan setelah Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov melontarkan pendapat bahwa Adolf Hitler memiliki darah Yahudi.
Maria Zarakhova, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada Sputnik Rusia bahwa "tentara bayaran Israel praktis bahu-membahu dengan militan Azov di Ukraina," menurut sebuah laporan oleh kantor berita Prancis AFP.
Resimen Azov , yang berperang melawan pasukan Rusia, memiliki hubungan dengan kelompok neo-Nazi Barat.
Milisi Azov didirikan sebagai milisi sukarelawan oleh anggota kelompok Neo Nazi Patriot Ukraina selama hari-hari awal perang di timur negara itu.
Pada tahun 2014, Milis Azov membantu merebut kembali Mariupol dari separatis sebelum dimasukkan ke dalam garda nasional sebagai resimen.
Pasukannya telah dituduh melakukan kejahatan perang oleh PBB.
Sementara kelompok sayapnya yakni Korps Nasional, telah dikaitkan dengan serangan terhadap Roma lokal dan anggota komunitas LGBTQ.
Pernyataan terbaru ini mengikuti tensi tinggi antara Rusia dan Israel selama beberapa hari terakhir.