Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Tani Dunia

IAIN Bone Peringati Hari Tari Sedunia, Persembahkan Tari Gerak di Bajoe

Acara berlangsung di halaman Pirates Coffee Bajoe, Jl Pelabuhan Bajoe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone

Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/KASDAR KASAU
Dosen Tari Seni Budaya dan Keterampilan Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Fitrya Ali Imran.   

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG TIMUR - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone memperingati hari Tari Sedunia 2022.

Acara berlangsung di halaman Pirates Coffee Bajoe, Jl Pelabuhan Bajoe, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Adapun tema pagelaran ini yakni 'Expresi Nama dalam Gerak'.

Maknanya adalah Komposisi tari sederhana dimulai dari mengeksplor nama kita sendiri melalui tubuh.

Sebanyak 70 penari dari mahasiswa IAIN Bone unjuk kebolehan.

Mereka dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah.

Acara dibimbing oleh Dosen Tari Seni Budaya dan Keterampilan Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Fitrya Ali Imran.

"Hari ini kita merayakan hari Tari Sedunia tahun 2022," terang perempuan yang akrab disapa Ira ini.

Menurut Ira, peringatan Hari Tari rutin dilaksanakan setiap tanggal 29 April.

"Jadi ini bukan hanya di Bone, tapi seluruh penjuru dunia memperingati hari Tari," tutur alumni UNM itu.

Sebelumnya, Peringatan Hari Tari Sedunia pernah dilaksanakan pada tahun 2017 lalu.

Kemudian juga dilaksanakan pada tahun 2018.

Kemudian terhenti karena pandemi Covid-19.

"Lalu tahun lalu sempat kami laksanakan di Lapangan Merdeka Watampone," ujarnya.

Konsep to Manurung adalah tema peringatan hari Tari Sedunia di Lapangan Merdeka tahun 2017.

Lalu pada tahun 2018 dilaksanakan di tanah Bangkalae yang menceritakan tentang tiga kerajaan.

*Kemudian terakhir dilaksanakan dengan tema sarung," kata Ira.

Kali ini tahun 2022 pihaknya mengangkat tema islami.

Kebetulan tepat pada momen bulan suci Ramadan 1443 Hijryah.

Ira menerangkan, ekspresi tari tahun ini juga memiliki makna tersendiri.

"Pesan yang ingin saya sampaikan adalah tari itu tidak sulit," ucap Ira.

Karena menurutnya, kebanyakan penari pemula menganggap tari itu susah dilakukan.

"Saya patahkan persepsi itu, bagaimana menciptakan gerakan sederhana," ujarnya.

Bagi Ira, tari itu sebenarnya bisa dimulai dengan nama kita sendiri.

"Bentuk gerakan bisa dari tubuh kita misalnya tangan atau kepala dan anggota tubuh lainnya," tuturnya.

Ia menegaskan, dalam koreografi itu mudah tidak sudah seperti yang dibayangkan. (*)

Laporan Kontributor TribunBone.com - Kasdar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved