Apersi Sulsel
Apersi Berbagi, Muh Basir Hadiahkan Dua Unit Rumah di Gowa
Pria kelahiran Gowa 15 Februari 1973 berbagi dua unit rumah dalam program Ramadan Berbagi 1443 hijriah.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Betapa tidak, sebelum merasakan kehidupan layak seperti sekarang ini, Basir melalui lika-liku kehidupan yang tidak biasa.
Namun, berkat hasil perjuangannya kini berbuah manis.
Basir tidak beruntung dalam menempuh pendidikan.
Ia terpaksa putus sekolah ketika duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Pertama.
Untung menyambung hidup, Basir dulunya menekuni profesi yang serabutan. Mulai dari tukang ojek, kernet mobil, kuli bangunan, hingga pelayan warung makan mie titti.
"Saya dulu putus sekolah di SMP kelas 2. Kemudian jadi kuli bangunan. Saya juga pernah menjadi penjual bahan campuran didampingi istri yang ikut berjuang," katanya kepada Tribun.
Suatu ketika, Basir yang melintas di Jembatan Kembar Kabupaten Gowa melihat orang dermawan sedang bagi-bagi uang.
Basir rupanya termotivasi dengan sikap dan perilaku orang dermawan tersebut.
"Orang dermawan itu bernama H Jufri Rahman, saya termotivasi dengan sikapnya. Saya ambil proposal pembangunan Masjid di dekat rumah lalu saya ajukan padanya."
"Rupanya proposal disetujui, pembangunan Masjid dekat rumah dikabulkan hingga akhirnya saya jadi pengurus Masjid di sana," kenang Basir.
Setelah itu, Basir pun memulai menyisihkan penghasilannya selama bertahun-tahun.
Belakangan ia berhasil mendirikan enam rumah yang kemudian dijual untuk mendirikan lahan Masjid.
"Setelah menjual enam rumah, saya dapat tawaran kerja sama mendirikan Masjid di perumahan LJ Land 2," lanjut Basir.
Kini Basir jadi owner PT Lurus Jaya Mangngallei, perusahaan yang bergerak di bidang property. (*)