Rencana Rusia Ingin Akhiri Perang ke Ukraina Bocor, Tapi Setelah NATO Bersedia Kabulkan Permintaan
Rusia berjanji bakal mengakhiri serangan militer ke Ukraina tetapi dengan syarat. Rusia mengajukan syarat itu dan harus dituruti NATO.
TRIBUN-TIMUR.COM - Perang Rusia-Ukraina hingga kini masih berlangsung.
Selain militer Rusia masuk ke Ukraina, militer Ukraina ternyata juga sudah masuk ke Rusia.
Kondisi Rusia-Ukraina terus mencekam. Sejumlah penduduk hingga militer tewas.
Bangunan-bangunan megah juga hancur dibombardir senjata perang Rusia.
Meski terus melakukan serangan, ternyata Rusia juga ingin akhiri perang tersebut.
Rusia berjanji bakal mengakhiri serangan militer ke Ukraina tetapi dengan syarat.
Rusia mengajukan syarat itu dan harus dituruti NATO.
Janji itu diungkapkan oleh Kepala Departemen Kedua CIS Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk.
Polishchuk menegaskan Rusia akan segera mengakhiri operasi militer khusus yang sudah mereka lakukan sejak 24 Februari itu.

Ia menegaskan, salah satu syaratnya adalah menghentikan rencana NATO untuk mencaplok Ukraina.
“Operasi militer khusus akan berakhir saat semua tugas telah dipenuhi,” katanya kepada TASS.
“Diantaranya adalah perlindungan dan perdamaian masyarakat Donbas, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta menghentikan ancaman ke Rusia dari dalam wilayah Ukraina dengan pencaplokan oleh negara NATO,” tambahnya.
Polishchuk menegaskan, operasi militer khusus saat ini sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
“Semua tujuannya akan segera tercapai,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, saat mengumumkan operasi militer pada 24 Februari lalu, gerakan itu dilakukan sebagai respons setelah mendengar permintaan kepala Republik Donbas.
Saat itu, Putin menegaskan Moskow tak memiliki rencana menduduki wilayah Ukraina.
Ia juga menegaskan tak akan menyerang warga sipil dan fasilitas sipil lainnya.
Namun, pembunuhan dan perusakan bangunan terjadi di sejumlah kawasan di Ukraina, yang kemudian berujung bantahan dari Rusia.
Hingga saat ini, serangan Rusia ke Ukraina masih belum menunjukkan bukti-bukti akan berakhir.
Pasukan Rusia memang dikabarkan sudah mundur dari Kiev, tetapi mereka dilaporkan memfokuskan serangan ke timur dan selatan Ukraina.
Selain itu, masih ada ketakutan bahwa Rusia masih mungkin bakal melancarkan serangan lagi ke Kiev.
Sekilas tentang NATO
NATO adalah kependekan dari North Atlantic Treaty Organization atau dalam bahasa Indonesia disebut Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
NATO adalah sebuah organisasi aliansi militer antar banyak negara yang terdiri dari 2 negara di Amerika Utara, 27 negara Eropa, dan 1 negara Eurasia yang bertujuan untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949.
Organisasi ini berdiri sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949.
Apa itu NATO?
NATO, merupakan kependekan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang merupakan aliansi militer yang didirikan pada 4 April 1949.
Organisasi NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara berdiri usai Perang Dunia II.
Saat itu timbul persaingan antara Blok Barat dengan Uni Soviet.
Dikutip dari Kompas.com, fungsi NATO adalah sebagai pertahanan kolektif, manajemen krisis, dan keamanan kooperatif.
Pada awalnya, anggota NATO adalah Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.
Namun seiring berjalannya waktu anggota NATO pun berkembang
Sejarah NATO
Adapun sejarah pendirian NATO dilakukan beberapa tahun setelah adanya Perang Dunia II yang terjadi tahun 1945.
Hal ini dilatarbelakangi karena usai Perang Dunia ekonomi negara-negara Eropa Barat runtuh dengan militer yang melemah.
Di sisi lain, berbagai partai baru berhaluan komunis kuat bermunculan di wilayah Perancis dan Italia.
Komunis pada tahun 1948 di bawah sponsor Uni Soviet bahkan mengkonsolidasikan kendali mereka atas pemerintah di wilayah Eropa tengah dan timur dengan menekan semua aktivitas politik non-komunis.
Hal ini lantaran usai perang, Uni Soviet masih berkedudukan sebagai negara yang unggul.
Selanjutnya, dikutip dari Kompas.com pada 11 Desember 2020 Inggris dan Perancis yang mengkhawatirkan adanya ketegangan politik kemudian merumuskan gagasan NATO.
Mereka kemudian menandatangani perjanjian Dunkirk 1947 yang kemudian berkembang dengan anggota mayoritas dari Eropa Barat.
Selanjutnya pada 4 April 1949, NATO akhirnya dibentuk dengan anggota dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Luksemburg, Kanada, Italia, Portugal, Islandia, Denmark, dan Norwegia.
Mereka kemudian menandatangani pembentukan NATO di Washington, Amerika Serikat.
Pembentukan NATO dilakukan guna menyatukan militer Barat terhadap kemungkinan invasi Uni Soviet.
Sehingga jika Uni Soviet menyerang salah satu anggota NATO maka akan dianggap sebagai ancaman bagi seluruh anggota termasuk AS. (*)
Sumber: TASS/Reuters/Kompas.com/Kompas.TV