Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Mengenal SAS, Pasukan Bayaran Inggris di Ukraina, Pernah Dipermalukan Pasukan TNI

Kini, Rusia mengarahkan fokus serangannya ke wilayah selatan Ukraina untuk memperluas cengkeramannya.

Editor: Muh. Irham
daily mail
Ilustrasi pasukan SAS dari Inggris 

Karena keberhasilannya itu, mereka pun diberi hadiah pemotongan masa tugas dan diberi kehormatan berbaris di depan Presiden Soekarno pada upacara peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1965.

Melansir Tribun Jambi, kisah Kopassus bertempur dengan pasukan SAS Inggris menjadi satu diantara kisah heroik saat Operasi Dwikora dalam konfrontasi melawan Malaysia.

Satu diantara pertempuran berdarah antara Kopassus dan pasukan elit kerajaan Inggris tersebut terjadi di Desa Mapu, Long Bawan perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah Malaysia.

Pertempuran terjadi pada bulan April tahun 1965.

TNI yang gerah dengan penyusupan yang dilakukan pasukan Inggris ke wilayah Indonesia mengirimkan pasukan elite Kopassus ke wilayah tersebut.

Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk. Batalion baru ini dikirim ke Kalimantan Barat perbatasan dengan Malaysia tersebut untuk melakukan misi khusus menghancurkan pos musuh.

Pasukan elite TNI AD ditempatkan di Balai Karangan. Pos tersebut merupakan pos terdepan TNI yang berhadap-hadapan dengan wilayah Malaysia.

Di depan mereka, hanya sekitar 1 Km, terdapat pos terdepan tentara Inggris yakni di Desa Mapu.

Pos terdepan yang berbatasan dengan wilayah Indonesia itu dijaga oleh satu kompi British paratrooper dan beberapa orang SAS. Pos ini pun merupakan target operasi dari pasukan khusus yang dikirimkan TNI.

Menyerang pos tersebut menjadi prioritas dan misi khusus batalion RPKAD, dan tentu saja bakal merugikan pihak lawan.

Sebelum melakukan serangan para prajurit Kopassus menyiapkan rencana dan strategi yang akan dijalankan.

Setelah sebulan mempersiapkan penyerangan, tiba waktunya pada 25 April 1965 gladi bersih dilakukan.

Kopassus telah menyiapkan tiga kompi pasukan untuk menjalankan misi tersebut.

Tiga kompi tersebut telah bersiap di Pos Balai Karangan.

Saat hari yang ditentukan Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, memutuskan hanya kompi B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan. Sementara 2 kompi lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved