Demo di Toraja
ASN Diduga Biayai Demo Tolak Interpelasi Bupati Toraja Utara di DPRD
Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong menyayangkan sejumlah ASN demo di gedung DPRD pada Kamis (21/4/2022).
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong menyayangkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut demo di gedung DPRD pada Kamis (21/4/2022).
Padahal, di apel pagi sebelum demo, Frederik sudah mewanti-wanti ASN agar tidak terlibat aksi.
Nyatanya sejumlah ASN bandel, dan tetap ikut demo.
Meski berusaha menyamar, sejumlah ASN mulai dari camat, lurah, kepala lembang (desa) hingga kepala sekolah tetap ketahuan.
Bahkan beberapa diantaranya kocar-kacir saat disorot kamera.
"Padahal saat apel kemarin sudah saya ingatkan jangan ikut demo, karena kita ada aturan yang mengikat," jelas Dedy sapaanya di Rantepao Kamis (21/4/2022) siang.
Selain ikut demo, sejumlah ASN juga diduga membiayai pergerakan massa tersebut.
Beberapa peserta aksi yang dikonfirmasi saat demo mengaku dibayar Rp 200 ribu.
Namun Dedy menampik hal tersebut. Ia menegaskan dugaan tersebut sama sekali tidak benar.
"Kemarin juga sudah saya klarifikasi ASN yang bersangkutan terkait ini, dan itu tidak benar," jelasnya.
Namun terkait ASN yang ikut demo pada jam kerja tersebut, Dedy mendorong bagian kepegawaian untuk mencari tahu.
Sebab kata dia, jika hal tersebut benar, akan merusak citra pemerintah.
"Katanya memang ada, tapi katanya ya, makanya ini akan kita serahkan ke BKPSDM," ujarnya.
Dedy juga mengklarifikasi terkait dugaan peserta aksi atas perintah Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.
Hal ini menjadi kecurigaan berbagai pihak karena salah satu tuntutan massa yakni menolak usulan interpelasi DPRD terhadap Yohanis Bassang.
"Pak Bupati sudah menyampaikan bukan beliau yang menyuruh. Demo ini murni aspirasi dari masyarakat," pungkasnya.
Sebagai informasi, aksi demo tersebut dilakukan oleh ratusan bahkan ribuan masyarakat.
Mereka mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Toraja Utara (AMPTU).
Melalui mimbar terbuka, peserta aksi menuntut tujuh point yang dialamatkan kepada eksekutif dan legislatif. (*)
Laporan Kontributor TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y