Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan

Ramadan Penuh Toleransi di Masjid Tertua Toraja, Menu Buka Puasa Disiapkan Umat Nasrani

Umat nasrani tersebut adalah keluarga besar istri Parenge Madandan, Almarhum Rukka yang memotori pembangunan majid Jami.

Penulis: Tommy Paseru | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/TOMMY PASERU
Suasana buka puasa bersama yang turut dihadiri umat Nasrani di Masjid Jami Madandan, Tana Toraja, Sabtu (16/4/2022) 

TRIBUNTORAJA.COM,RANTETAYO - Masjid Jami Madandan di Kecamatan Rantetayo menjadi salah satu bukti indahnya kebersamaan dan toleransi antar umat beragama di Toraja.

Seperti yang terjadi pada Sabtu (16/4/2022) lalu. 

Buka puasa bersama di masjid ini turut dihadiri umat Nasrani.

Bahkan mereka menyiapkan menu buka puasa bagi jamaah masjid Jami.

Umat nasrani tersebut adalah keluarga besar istri Parenge Madandan, Almarhum Rukka yang memotori pembangunan majid Jami.

Toleransi umat beragam ini diapresiasi Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Rantetayo, Buhari Pamilangan.

Ia menilai keluarga almarhumah Rukka memiliki semangat toleransi beragama yang tinggi. 

"Dalam hubungan sosial kita harus saling menghargai dan saling membantu. Olehnya itu saya harap toleransi antar umat beragama di Madandan tetap dijaga," 

"Saya rasa ini bisa menjadi rule model kerukunan umat beragama di Indonesia bahkan dunia," ungkapnya via seluler Senin (18/4/2022) malam.

Sementara, Saba Sombolinggi, cicit Parenge Madandan mengaku kagum dan terharu melihat persaudaraan yang tetap terpelihara di tanah kelahirannya tersebut.

Ia mengatakan, sebagai keturunan nenek Rukka merasa telah menjadi bagian masyarakat muslim Madandan. 

Saba yang juga Ketua Adat Lembaga Madandan mengatakan, kebersamaan, toleransi dan saling menghargai sudah sepantasnya untuk dilakukan.

Seperti kata dia, pribahasa orang Toraja, sikamali, siangga, na siangkaran (saling merindukan, menghargai dan menolong). 

"Tradisi ini senantiasa kami pertahankan karena itu adalah amanah dan wasiat leluhur kami," ungkap Saba' yang juga mantan Kepala Lembang Madandan selama 13,5 tahun. 

Sebagai informasi, masjid Jami merupakan masjid tertua di Toraja.

Dibangun pada tahun 1858 M oleh gotong royong penganut agama yang berbeda-beda. 

Masjid Jami juga merupakan bagian utama dari kepingan sejarah masuknya Islam di Toraja

Pada setiap pelaksanaan Hari Besar Islam (HBI), di masjid Jami selalu dihadiri oleh masyarakat pemeluk agama yang berbeda.

Bahkan Pendeta dan Pastor kadang hadir di masjid ini. 

Masjid Jami sendiri telah lima kali berpindah tempat dalam satu wilayah.

Sehingga baik jamaah dan keluarga almarhum Rukka berharap titik-titik 
tempat berdirinya mesjid Jami dapat dipasangi monumen. 

Itu guna memudahkan masyarakat menelusuri sejarah masuknya Islam di Toraja sekaligus menjadi obyek wisata. 

Laporan Kontributor : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved