Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan

Tinjau Pameran Alat Pertanian Bareng Teten Masduki, SYL Dorong Industri Pakai Alsintan TKDN Tinggi

Mentan SYL mendorong industri untuk memakai alat mesin pertanian (alsintan) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Editor: Hasriyani Latif
Kementan RI
Mentan SYL saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong industri untuk memakai alat mesin pertanian (alsintan) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Mentan SYL saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Acara pameran ini berlangsung 11-21 April di Gedung Smesco Jakarta.

Baca juga: Turun ke Lapangan, Kementan Pastikan Pasokan 12 Bahan Pangan Pokok di NTB Aman

Baca juga: Petani Jawa Tengah Puja-puji Taxi Alsintan yang Dirancang Mentan SYL

Mentan SYL menuturkan kunjungan ini merupakan rangkaian pemerintah dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan mencapai 50 persen pada tahun ini.

"Kehadiran kami di sini untuk membangun komitmen, bahwa kementan butuh UMKM untuk bersama-sama membangun negara. Kita semua tahu bahwa pertanian adalah sesuatu yang penting yang kita butuhkan hari ini, esok dan masa yang akan datang," ujar Mentan SYL via rilis yang diterima Tribun-Timur.com, Kamis (14/4/2022).

Mentan mengatakan, komitmen pembelian barang dalam negeri harus digelorakan dengan penuh semangat untuk kepentingan negara yang lebih maju dan modern.

Hal ini sekaligus bukti bahwa Indonesia selama ini mampu memproduksi deretan alat canggih.

Mentan SYL saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Mentan SYL saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. (Kementan RI)

"Saya sangat setuju dengan Bapak Presiden, kenapa harus impor kalau dari dalam negeri bisa. Memang tidak sebagus jetpump yang kita pasang buatan dari Jepang karena mereka sudah coba lama banget, tetapi kalau kita tidak memakai jetpump buatan kita, kita tidak tahu cara memperbaikinya. Kira-kira seperti itu," katanya.

Mentan menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang paling tangguh dalam menghadapi berbagai krisis pandemi.

Tidak seperti negara lain, Indonesia mampu mengendalikan inflasi dibawah 3 persen atau berada di angka 2,64 persen.

Berbeda dengan negara Turki yang mengalami inflasi tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yakni 61,14 persen.

Begitu juga dengan Amerika yang mengalami inflasi tinggi dalam 40 tahun terakhir, dimana angkanya mencapai 7,9 persen.

Mentan SYL saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Mentan SYL saat bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menghadiri acara Showcase dan Business Matching Alat Pertanian, Manufaktur dan Alat Berat di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. (Kementan RI)

"Pertanian itu harus bersama-sama karena persoalan ekonomi setiap negara berbeda. Amerika yang belum pernah inflasi sekarang inflasinya 7,2. Begitu juga dengan Turki, Argentina Belanda atau Rusia semua inflasinya tidak terkendali," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan terima kasih atas perhatian Mentan terhadap berbagai produk UMKM.

Ke depan, kata Teten, pihaknya siap berkolaborasi dengan Menteri Pertanian untuk membangun negeri.

"Kolaborasi pembelian produk dalam negeri penting dilakukan untuk Indonesia yang lebih maju ke depannya," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved