Ibu-ibu Bakal Menjerit Lagi, Pemerintah Mau Naikkan Tarif Listrik dan Harga Gas Epliji 3 Kg
Belum selesai persoalan minyak goreng di tanah air, pemerintah Jokowi lagi-lagi berencana menaikkan harga listrik dan gas elpiji
TRIBUN-TIMUR.COM - Bersiap ibu-ibu bakal kembali menjerit karena rencana pemerintah kali ini.
Belum selesai persoalan minyak goreng di tanah air, pemerintah Jokowi lagi-lagi berencana menaikkan harga listrik dan gas elpiji
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan rencana untuk menaikkan tarif listrik, harga elpiji 3 kilogram, hingga bahan bakar Pertalite, dan Solar.
Hal itu disampaikan pada acara Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).
Menanggapi itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan menolak rencana pemerintah menaikkan tarif listrik, harga Pertalite dan Solar, serta harga Elpiji 3 Kg
Kebijakan itu dinilai hanya memberikan teror ekonomi oleh negara.
"Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik, Pertalite, hingga gas Elpiji 3 KG, harus ditolak. Pertimbangannya, hal itu mengindikasikan adanya tindakan teror ekonomi yang dilakukan oleh negara pada warga negaranya," ujar Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
Menurut Agus rencana pemerintah itu sangatlah tidak tepat untuk saat ini.
Mengingat permasalahan ekonomi yang dihadapi para ibu-ibu rumah tangga di tanah air.
Dan jika rencana itu direalisasikan takutnya akan mengakibatkan jebolnya pertahanan ekonomi
. "Terutama permasalahan meroketnya harga minyak goreng, kenaikan bahan pangan, gas elpiji non PSO (non subsidi), Pertamax, hingga PPN," ungkapnya.
Agus menekankan, pemerintah harus mencari jalan keluar yang lebih bijak dan cerdas dalam menghadapi kenaikan harga komoditas energi di pasar global, agar tak berimbas signifikan kepada masyarakat.
"Jangan hanya mekanisme pasar sebagai jargon untuk menaikkan tarif atau harga. Negara harus hadir untuk membela ekonomi masyarakat. Sebab jika hanya tunduk pada mekanisme pasar, lantas apa fungsi dari negara?" kata Agus.
Sebelumnya, pemerintah memberikan sinyal kenaikan tarif listrik, harga Pertalite dan Solar, serta harga Elpiji 3 kg sebagai strategi dalam menghadapi kenaikan harga komoditas energi di pasar global.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, harga minyak dunia melambung dipengaruhi memanasnya konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.
Adapun kini harga minyak dunia sudah mencapai di atas 100 dollar AS per barrel.
Kenaikan minyak dunia itu turut mengerek harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesia Crude Price) mencapai 98,4 dollar AS per barrel per Maret 2022.
Padahal asumsi APBN 2022 hanya 63 dollar AS per barrel.
Di sisi lain, Contract Price (CP) Aramco yang menjadi harga acuan LPG tercatat sudah mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh dari asumsi awal tahun 2022 yang sebesar 569 dollar AS per metrik ton.
"Maka terdapat beberapa langkah strategi dalam menghadapi kenaikan harga minyak duni, baik janka pendek, menengah, maupun panjang," ungkap Arifin rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).
Dalam strategi jangka pendek, rencananya akan diterapkan kembali tariff adjustment (tarif penyesuaian) pada tahun ini, setelah sejak 2017 tidak dilakukan penyesuaian tarif.
Tariff adjustment akan diterapkan pada 13 golongan pelanggan listrik non subsidi PLN. Kemudian dalam strategi jangka pendek terdapat rencana kenaikan harga Elpiji 3 kg.
Kenaikan harga bakal diterapkan melalui perubahan formula Elpiji 3 kg.
Sementara dalam strategi jangka menengah-panjang, pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga Pertalite dan Solar seiring dengan sudah melambungnya harga minyak dunia.
Luhut Sudah Bilang Akan Ada Kenaikkan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjadi pembicaraan setelah memberikan sinyal pemerintah bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan LPG 3 Kg.
Pernyataan Luhut ini dilontarkan belum lama setelah PT Pertamina resmi menaikkan harga Pertamax pada 1 April 2022 lalu.
"Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan). Nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik)," kata Luhut, Jumat (1/4/2022) lalu.
Meski demikian, dia mengungkapkan, kenaikan harga-harga tersebut akan berlangsung secara bertahap.
"Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.
Sementara terkait alasan pastinya kenaikan harga LPG 3 kg, Luhut hanya berujar, karena tidak pernah ada perubahan harga sejak 2007 silam.
Namun, dia kembali menegaskan, penyesuaian harga akan dilakukan bertahap. Jatah subsidi untuk rakyat kecil juga dipastikan tidak akan dihilangkan.
"Semua akan naik, enggak ada yang enggak akan naik itu. Jadi hanya bertahap kami lakukan."
"Ada yang disubsidi, masih tetap yang untuk rakyat kecil. Tapi seperti misalnya LPG 3 kg dari 2007 tidak naik harganya kan tidak fair," jelas Luhut.
Di media sosial, rencana kenaikan pertalite dan LPG mendapat berbagai respon, namun mayoritas memberikan protes.
Di saat ekonomi rakyat sedang tidak baik, pemerintah dianggap tidak peka dengan menaikkan berbagai bahan pokok hingga pajak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tarif Listrik hingga Harga Elpiji 3 Kg Bakal Naik, YLKI: Harus Ditolak, Indikasi Tindakan Teror Ekonomi