Ibu-ibu Bakal Menjerit Lagi, Pemerintah Mau Naikkan Tarif Listrik dan Harga Gas Epliji 3 Kg
Belum selesai persoalan minyak goreng di tanah air, pemerintah Jokowi lagi-lagi berencana menaikkan harga listrik dan gas elpiji
Adapun kini harga minyak dunia sudah mencapai di atas 100 dollar AS per barrel.
Kenaikan minyak dunia itu turut mengerek harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesia Crude Price) mencapai 98,4 dollar AS per barrel per Maret 2022.
Padahal asumsi APBN 2022 hanya 63 dollar AS per barrel.
Di sisi lain, Contract Price (CP) Aramco yang menjadi harga acuan LPG tercatat sudah mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh dari asumsi awal tahun 2022 yang sebesar 569 dollar AS per metrik ton.
"Maka terdapat beberapa langkah strategi dalam menghadapi kenaikan harga minyak duni, baik janka pendek, menengah, maupun panjang," ungkap Arifin rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).
Dalam strategi jangka pendek, rencananya akan diterapkan kembali tariff adjustment (tarif penyesuaian) pada tahun ini, setelah sejak 2017 tidak dilakukan penyesuaian tarif.
Tariff adjustment akan diterapkan pada 13 golongan pelanggan listrik non subsidi PLN. Kemudian dalam strategi jangka pendek terdapat rencana kenaikan harga Elpiji 3 kg.
Kenaikan harga bakal diterapkan melalui perubahan formula Elpiji 3 kg.
Sementara dalam strategi jangka menengah-panjang, pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga Pertalite dan Solar seiring dengan sudah melambungnya harga minyak dunia.
Luhut Sudah Bilang Akan Ada Kenaikkan
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjadi pembicaraan setelah memberikan sinyal pemerintah bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan LPG 3 Kg.
Pernyataan Luhut ini dilontarkan belum lama setelah PT Pertamina resmi menaikkan harga Pertamax pada 1 April 2022 lalu.
"Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan). Nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik)," kata Luhut, Jumat (1/4/2022) lalu.
Meski demikian, dia mengungkapkan, kenaikan harga-harga tersebut akan berlangsung secara bertahap.
"Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.