Perang Rusia Ukraina
Su-35 Rusia Vs Eurofighter Typhoon dari Inggris, Siapa yang Lebih Hebat?
Inggris telah mengirimkan Eurofighter Typhoon ke Eropa Timur untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pertempuran antara militer Ukraina melawan militer Rusia masih terus terjadi. Perang dengan melibatkan senjata-senjata canggih tersebut, kini telah memasuki hari ke-45 sejak dimulainya invasi 24 Februari 2022 lalu.
Ribuan tentara dari kedua pihak dikabarkan tewas dalam perang ini. Begitu juga warga sipil Ukraina banyak yang tewas terkena reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh tentara Rusia.
Menghadapi serangan Rusia, Ukrain mendapat bantuan persenjataan dari negara-negara Eropa yang menjadi sekutunya. Salah satu negara yang membantu Ukraina adalah Inggris.
Inggris telah mengirimkan Eurofighter Typhoon ke Eropa Timur untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Dilansir dari laman Defenceview, Typhoon reaksi cepat bulan ini dari RAF Brize Norton harus berebut dan mencegat dua pembom Rusia yang beroperasi di dekat wilayah udara Inggris.
Typhoon mengawal dua Tu-95 Bear F Rusia keluar dari area sensitif operasi. Ini adalah insiden ketiga yang melibatkan pembom Rusia yang tersesat pada bulan Februari.
Pada awal bulan, Typhoon terbang keluar dari RAF Lossiemouth di Moray, Skotlandia mencegat empat pembom Beruang.
Peristiwa ini kemungkinan akan terjadi lebih banyak karena Johnson membuat lebih banyak gerakan militer untuk menopang NATO sementara Barat menghadapi agresi Rusia terhadap Ukraina.
Kehadiran Eurofighter Typhoon di perang Rusia vs Ukraina ini tentu makin seru. Pasalnya, Rusia juga telah mengerahkan pesawat jet canggihnya, SU-35 untuk membombardir pasukan Ukraina.
Je tempur Su-3535 merupakan jet tempur generasi keempat milik Rusia yang disebut-sebut tercanggih di kelasnya.
Diketahui sebelumnya, Eurofighter Typhoon sudah menunjukkan keberaniannya dalam pertempuran.
Pada bulan Desember, Typhoon Inggris memasuki pertempuran militer udara pertamanya dengan menembak jatuh drone ISIS yang terbang di atas Suriah.
Dua Typhoon berpatroli di dekat pangkalan udara koalisi At Tanf ketika mereka melihat pesawat tak berawak itu di radar.
Satu pesawat tempur meluncurkan AIM-132 Advanced Short-Range Air-to-Air Missile (ASRAAM) dan menghancurkan target.
Ini adalah pembunuhan pertama oleh pesawat tempur Inggris sejak perang Kepulauan Falkland.