PSM Makassar
Hilman Syah Hengkang dari PSM, Sulaiman Abdul Karim: Kami Apresiasi dan Dukung yang Terbaik
Kepergian Hilman Syah jauh hari sudah berkembang, sejak kompetisi Liga 1 memasuki pertandingan akhir.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manejemen PSM Makassar angkat bicara terkait hengkangnya Hilman Syah.
Kiper andalan PSM memutuskan tidak lagi berkostum kapal pinisi di dada musim mendatang.
Hilman Syah menyatakan pamit dari klub yang dibelanya selama lima tahun.
Kepergian Hilman Syah jauh hari sudah berkembang, sejak kompetisi Liga 1 memasuki pertandingan akhir.
Kiper 24 tahun ini berlabuh ke klub promosi, Rans Cilegon
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim mengatakan, pemain datang dan pergi merupakan hal biasa dalam sepak bola.
Pihaknya tetap mendukung keputusan Hilman Syah.
"Hilman Syah pamit untuk cari pengalaman. Kami apresiasi dan mendukung apapun yg terbaik baginya," katanya, Sabtu (9/4/2022).
Manajemen PSM juga berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras Hilman Syah selama di PSM.
Pria akrab disapa Sule ini pun mendoakan agar karirnya semakin menanjak di mana pun dia berada.
Kepergian Hilman Syah menyisakan PSM hanya memiliki tiga kiper.
Yakni, Syaiful Syamsudin, Reza Arya Pratama dan M Ardiansyah.
PSM pun buka peluang untuk merekrut pemain posisi kiper. Sebab, PSM beberapa musim terakhir selalu mendaftarkan empat kiper.
"Idealnya kalau ada pemain yang pergi, kita cari penggantinya. Apa lagi posisi kiper di PSM sejak musim sebelumnya selalu mendaftarkan empat kiper," ucap Sule.
Profil Hilman Syah
PSM Makassar terus melahirkan pemain berbakat.
Salah satu pemain potensial dimiliki saat ini yakni penjaga gawang asal Kabupaten Jeneponto, Hilman Syah.
Ia dinilai sebagai penerus Syamsidar.
Hilman Syah lahir Desa Tanetea, Kecamatan Tamalatea, Kelurahan Bontotanngga, Kabupaten Jeneponto, Sulsel 25 Mei 1997 silam.
Bergabung bersama skuad Laskar Pinisi sejak musim 2018, total ia sudah tiga musim berseragam PSM.
Laga menghadapi Perseru Serui pada Liga 1 2018 lalu menjadi momen terpenting bagi Hilman Syah
Pertandingan itu menjadi laga debut baginya bersama PSM Senior.
Tak hanya senang lantaran dipercaya tampil sebagai pemain pengganti.
Aksinya yang memukau di bawah mistar gawang pun membuat fans PSM makin menyoroti sosoknya.
Barulah di laga kontra Bali United pada musim yang sama nama Hilman Syah makin melambung.
Bermain sebagai starter, berbagai peluang Bali United ia mentahkan lewat aksinya dengan terbang menghalau bola.
PSM kala itu pun menang empat gol tanpa kebobolan.
Aksi di Piala Menpora 2021 Mencuri Perhatian
Hilman Syah mencuri perhatian banyak pihak ketika tampil di Piala Menpora 2021.
Posisinya di bawah mistar gawang PSM tak tergantikan. Tampil enam kali, pemuda bertinggi 183 centi meter ini melakukan save 18 kali.
Puncak penampilan Hilman Syah ketika melawan Persija Jakarta di semi final yang berlangsung dua leg.
Pria kelahiran Jeneponto ini benar-benar tapi heroik dengan menggagalkan peluang pemain Macan Kemayoran.
Apa lagi ketika adu penalti, Hilman Syah berhasil menggagalkan empat eksekutor penalti Persija Jakarta.
Empat pemain yang digagalkan yakni Marko Simic, Novri Setiawan, Riko Simanjuntak dan Sandi Sute.
Meski menggagalkan empat tendangan penalti lawan, PSM Makassar harus mengakui kemenangan Persija dengan skor 3-4 di babak penalti.
Penampilan Hilman Syah di Piala Menpora 2021 yang memukau dan konsisten membuat dia masuk kategori kiper terbaik dan pemain terbaik Piala Menpora 2021.
Julukan Kuda Terbang dari Jeneponto
Hilman Syah mendapat julukan baru 'Kuda Terbangnya Jeneponto' oleh warga net.
Julukan itu beredar disejumlah grup media sosial facebook usai PSM Makassar memenangi adu pinalti 4-2 melawan PSIS Semarang, Jumat (9/4/2021) malam.
Kemenangan itupun memastikan PSM Makassar adalah tim pertama yang lolos ke semi final.
Usut punya usut, julukan itu rupanya pertama kali disebar oleh sang ayah, Syahabuddin (50).
Syahabuddin mengaku terharu melihat aksi heroik Hilman Syah menggagalkan dua tendangan adu pinalti dari pemain PSI Semarang.
Sontak membuat story di whatsApp, 'Flying Horse from Jeneponto' (Kuda Terbang dari Jeneponto).
"Jadi awalnya itu, pas menang 4-2 adu pinalti, saya langsung tulis di WhatsApp Fliying Horse From Jeneponto," kata Syahabuddin saat bertandang ke redaksi Tribun-Timur, Sabtu (10/4/2021).
Setelah itu, sudah banyak membuat meme di facebook.
Julukan kuda terbang itu, kata Syahabuddin bukan tanpa alasan.
Pasalnya saat pulang kampung, Hilman Syah kata sang ayah, kerap meminta disuguhkan Gantala Jarang.
"Itu kalau pulang ke Jeneponto, ada semuami itu makanan enak dibikinkan sama ibunya. Mulai Gantala, ikan besar, macam-macam. Karena memang dia (Hilman) suka makan Gantala atau Coto kuda," ujarnya.
Gantala Jarang itu, kata dia, disuguhkan langsung oleh ibunya, Siti Saedah.
"Ibunya ji (Saedah) yang selalu bikin. Karena memang ini anak (Hilman) suka kalau Gantala masakan ibunya," beber Udin sapaan Syahabuddin.(*)