Isu Jokowi 3 Periode Berhembus, Kades Bontonyeleng Bulukumba: Kami Tolak!

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 periode kini mulai berhembus dan menjadi isu terhangat. 

Hal itu kembali menjadi pembicaraan, setelah Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), menggelari mantan walikota Solo itu sebagai Bapak Pembangunan Desa. 

Itu disampaikan Ketua Umum Apdesi Surtawijaya, dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) APDESI di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022) lalu. 

Meskipun itu ditolak oleh Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam forum itu. 

Kepala Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Andi Baso Mauragawali, angkat bicara terkait isu tersebut. 

Opu, sapaannya, dengan tegas menolak Jokowi 3 periode. 

Menurut Opu, alasannya sangat jelas, karena hal itu melanggar konstitusi. 

"Saya tolak. Alasannya kan konstitusi, UUD jelas bahwa presiden dipilih lima tahun sekali, dan hanya dua periode," tegas Opu, Kamis (31/3/2022) malam. 

Dalam konteks ini Pemilukada dilaksanakan 2024, dan jika ingin merubah konstitusi itu membutuhkan waktu yang lama. 

Isu penundaan pemilu ini juga tak disetujui oleh kades yang pernah berstatus wakil rakyat itu. 

Bukan hanya itu, tambah Opu, Jokowi pernah menyatakan untuk mengikuti konstitusi. 

"Kalau bisa tiga periode, mungkin saja beliau maju lagi. Tapi kan konstitusi kita hanya mengamanatkan dua periode," jelas Opu.

"Cuman heran saya, kenapa justru elit politik itu, khususnya partai pendukung Pak Jokowi minta penundaan pemilu. Justru saya jempol PDI-P yang tidak mendukung penundaan pemilu," lanjutnya. 

Dan kalaupun bisa tiga periode, Opu mengaku yakin Jokowi tak bakal maju lagi. 

Pasalnya, Jokowi telah menyampaikan penolakan itu ke publik. 

"Karena Pak Jokowi kan sudah mengatakan, ada tiga tuh, dia bilang ada yang mau menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, dan ketiga ingin menjerumuskan," tutupnya. (TribunBulukumba.com) 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi