Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Kontrak Joop Gall Berakhir, Siapa Pelatih PSM Makassar di AFC Cup 2022 ? Ini Bocorannya

PSM Makassar diprediksi akan mendatangkan pelatih baru di Liga 1 Indonesia musim depan dan AFC Cup 2022

Editor: Alfian
TRIBUN TIMUR/GRAFIS
Pelatih PSM Makassar, Joop Gall 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Karier Joop Gall bersama PSM Makassar nampaknya sudah berakhir.

Joop Gall diprediksi tak akan menangani PSM Makassar di Liga 1 Indonesia musim depan.

Begitupun di ajang AFC Cup 2022 yang diikuti PSM Makassar, Juni mendatang.

Lantas, siapa pengganti Joop Gall yang akan mengaristeki PSM Makassar berikutnya?

Sebelumnya, Joop Gall beri sinyal tak akan mengarsiteki PSM Makassar lagi.

Baca juga: Joop Gall Beri Sinyal Tak Akan jadi Juru Taktik PSM Makassar Lagi, Kontrak Berakhir?

Baca juga: Akhiri Liga 1 di Papan Bawah PSM Makassar Tatap AFC Cup 2022, Manajemen Mulai Berburu Pemain

Direktur PSM, Munafri Arifuddin dan Pelatih PSM, Joop Gall
Direktur PSM, Munafri Arifuddin dan Pelatih PSM, Joop Gall (Tribun Timur/Muh Abdiwan)

Pertandingan lawan Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Rabu (30/3/2022) malam bisa jadi laga terakhirnya bersama PSM.

Hal ini tak lepas ketika pelatih asal Belanda tersebut diminta tanggapan terkait persiapannya bersama PSM hadapi AFC Cup 2022.

Joop Gall sendiri tak memberikan jawaban pasti. Ada dua alasannya.

"Saya belum bisa berikan jawaban tentang hal ini," tegasnya saat konferensi pers usai pertandingan PSM vs Arema di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (30/3/2022).

Pelatih asal Belanda ini memiliki dua alasan. Pertama, para pemain baru saja jalani kompetesi liga yang sangat melelahkan.

"Liga yang sangat keras. Pemain-pemain kekurangan masa istirahat selama liga ini. Mereka butuh mengembalikan kondisi untuk mengambil hari untuk libur. Memulihkan kondisi mereka secara fisik dan mental," jelasnya.

Alasan kedua, ia belum tahu masa depannya di PSM. Apakah masih diberikan kepercayaan jadi juru taktik atau tidak.

"Saya juga tidak bisa terlalu memberikan jawaban terkait hal ini, karena saya tidak tahu akan ada dalam bagian tersebut dengan tim ini atau tidak," terangnya.

Joop Gall memang sempat menyampaikan kontraknya bersama PSM habis April mendatang.

Hal ini diungkapkan saat sesi konferensi pers usai lawan Persipura Jayapura pada Kamis (10/3/2022).

"Saya tidak bisa bicara AFC, karena kontrak saya berakhir pada April," ungkapnya kala itu.

Sinyal kuat pelatih 58 tahun ini tinggalkan PSM terlihat ketika perjalanan dari Stadion Kapten I Wayan Dipta menuju tempat penginapan.

Joop Gall pamit kepada ofisial tim PSM. Ia mendatangi satu per satu ofisial menjabat tangan dan menyampaikan terima kasih.

Pesan Joop Gall

Joop Gall mengirim pesan kepada pecinta PSM usai laga PSM lawan Arema FC.

Dia menuturkan, masuk tim ini hanya selama tiga bulan. Persiapannya pun dengan PSM sangat minim.

"Saya tiba-tiba masuk tim ini tanpa persiapan," tuturnya saat konferensi pers usai pertandingan.

Di awal ia menjadi juru taktik bersama PSM, perfomanya memang tak konsisten, naik turun.

"Ada periode kita tidak pernah menang, ada periode kita mulai sulit dikalahkan," sebut Joop Gall.

Kendati demikian, pelatih 58 tahun ini tetap bangga dengan anak asuhnya dan tim PSM.

Para pemain menunjukkan jiwa petarung, meski sempat berada di posisi sulit.

"Tim ini berjuang untuk setiap poin yang diraih di kompetisi ini. Saya bangga terhadap mereka (pemain), bagaimana pemain memberikan segalanya bagi tim ini," ucapnya.

Menurut Joop Gall, para pemain juga mengalami peningkatan dalam hal kedisiplinan. Hal ini harus dilanjutkan ke depan.

"Kita juga melakukan pengembangan dalam hal kedisiplinan tim, kita bisa lanjutkan ini ke depan.
Inilah dasar mereka menjadi lebih baik bagi satu tim," tuturnya.

Terakhir, Joop Gall menyampaikan terima kasih atas dukungan selama ini dari semua pihak untuk musim ini.

"Saya mau berterima kasih kepada atas dukungan selama ini dari suporter dan juga dari tim, semua staf, orang-orang dalam klub," ucapnya.

Secepatnya Cari Pengganti

Pengamat sepak bola, Assegaf Razak meminta Manajemen PSM Makassar bergerak cepat cari sosok pelatih jika kontrak Joop Gall tak diperpanjang.

Sebab, skuad Laskar Pinisi akan menghadapi AFC Cup 2022 pada Juni mendatang. Lalu tak berselang lama hadapi kompetisi Liga 1.

Assegaf pun menyarankan, agar pelatih didatangkan terlebih dahulu kemudian mendatangkan pemain.

Lantaran, beberapa musim terakhir, PSM selalu datangkan pemain, baru datang pelatih.

"Bagusnya datangkan dulu pelatih, karena dia lebih tahu yang ingin diperbuat. Setelah itu, berikan kesempatan, wewenang sepenuhnya untuk mencari pemain," jelasnya melalui telepon, Kamis (31/3/2022).

Eks pelatih PSM ini tak mempersoalkan pelatih yang datang nantinya, apakah pelatih lokal atau pelatih asing.

Menurutnya, kualitas pelatih tak jauh berbeda. Terbukti dengan beberapa pelatih lokal berhasil mencuri perhatian. Ada Aji Santoso, Fakhri Husaini

Terpenting memenuhi persyaratan sesuai regulasi, yakni lisesnsi Pro AFC.

"Mau pelatih lokal atau asing tidak ada masalah. Pelatih lokal, punya kemampuan hampir sama," tuturnya.

Lalu sang juru taktik harus paham mengenai karakter sepak bola PSM. Cepat, keras, tapi tidak kasar.

"Pelatih harus tahu atmosfer PSM. Bagaimana karakter PSM," jelasnya.

Terakhir, ia ingatkan para pemain yang didatangkan harus melalui seleksi ketat. Alasannya, setiap pelatih memiliki selera berbeda dan punya karakter pemain diinginkan.

"Pemain diseleksi, pelatih lihat bagaimana kemampuannya. Apakah sesuai selera dan punya karakter diinginkan," sebutnya.

Sosok Pelatih Baru PSM

PSM Makassar kembali memastikan diri tampil di Liga 1 Indonesia musim depan.

Kepastian itu didapat skuat PSM Makassar di pekan ke-33 Liga 1 2021/2022 usai menang atas Persiraja Banda Aceh.

Ini artinya tercatat PSM Makassar berkompetisi di Liga 1 dalam enam musim secara berturut-turut.

Sekedar diketahui kompetisi sepakbola kasta tertinggi Tanah Air, Liga 1 dimulai sejak 2017 lalu.

Sejak saat itu pula, PSM Makassar selalu menggunakan juru taktik asing dalam mengarungi persaingan Liga 1.

Di Liga 1 2017 misalnya, skuat Laskar Pinisi julukan PSM Makassar dinakhodai pelatih asal Belanda, Robert Alberts.

Robert Alberts menjadi pelatih PSM 2016 di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC).

Karier kepelatihan Robert Alberts bersama PSM Makassar terjalin hingga musim Liga 1 2018.

Bersama Robert Alberts PSM bangkit, di Liga 1 2017 PSM finish di posisi ketiga klasemen akhir.

Sedangkan di Liga 1 2018 PSM Makassar berpredikat sebagai runner up dan mengantongi tiket ke AFC Cup 2019.

Mantan pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic saat masih menangani tim pada musim 2019 lalu.
Mantan pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic saat masih menangani tim pada musim 2019 lalu. (wahyu/tribun-timur.com)

Sepeninggal Robert Alberts, manajemen PSM Makassar kembali mempercayakan juru taktik yang banyak berkiprah di Belanda, Darije Kalezic.

Darije Kalezic mempersembahkan gelar juara Piala Indonesia 2018/2019 kepada PSM Makassar.

Namun di ajang Liga 1 2019, PSM Makassar di bawah asuhan Darije Kalezic harus puas di peringkat ke-12 klasemen akhir.

Memasuki Liga 1 2020 Darije Kalezic digantikan Bojan Hodak sebagai pelatih kepala PSM Makassar.

Bojan Hodak yang merupakan eks Pelatih Timnas U-19 Malaysia hanya beberapa bulan menangani PSM.

Ini dikarenakan kompetisi Liga 1 2020 dan AFC Cup 2022 yang diikuti PSM Makassar dihentikan akibat pandemi Covid-19.

Sedangkan di Liga 1 2021/2022 PSM Makassar menggunakan dua pelatih asing.

Pada putaran pertama PSM Makassar merekrut Milomir Seslija.

Kemudian di putaran kedua Milomir Seslija digantikan oleh Joop Gall.

Jika merujuk dari perjalanan PSM di Liga 1 sejak 2017 maka tidak menutup kemungkinan di Liga 1 musim depan dan AFC Cup 2022 PSM Makassar akan kembali menggunakan pelatih asing.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved