Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tidak Terima Istrinya Tak Bisa Punya Anak, Suami Tega Biarkan Istrinya Dirudapaksa Teman Ramai-ramai

Sempat viral kisah pria ini tak terima istrinya tak bisa punya anak padaha cukup lama menikah.

Editor: Rasni
Pixabay
ILUSTRASI PENGANTIN 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sempat viral kisah pria ini tak terima istrinya tak bisa punya anak padahal cukup lama menikah.

Sungguh keji si suami tega menyerahkan istrinya untuk disetubuhi temannya beramai-ramai.

Momen tak masuk akal itu terjadi di Negara Bagian Bihar, India.

Ujian tak bisa jadi anak bukannya dihadapi bersama-sama, si suami malah tega menyerahkan istri agar dirudapaksa berama-ramai. 

Lebih sadisnya lagi, si suami sampai menyiramkan cairan asam kepada istrinya karena sempat menolak.

Dikutip tribuntimur dari Tribunnewsmaker.com, si pria harus berurusan dengan polisi.

Berdasarkan keterangan polisi, lelaki itu menyerahkan istrinya ke teman-temannya karena dia kalah dalam taruhan.

Pelaku menyekap istrinya sendiri selama berbulan bulan agar temannya bisa dengan leluasa melakukan aksi bejatnya.

Dia juga menyiksa istrinya secara fisik.

Dia dilaporkan menyiramkan cairan asam ke istri pada hari Sabtu 12 Desember 2020. Penegak hukum merespons kabar penyiksaan itu.

Ternyata di pelaju merupakan pecandu alkohol.

Pria yang berasal dari wilayah Hassanganj itu dijerat dengan tuduhan penyiraman cairan asam.

Tuduhan lain yang akan memberatkan hukumannya yakni pemerkosaan beramai-ramai, kekerasan dalam rumah tangga, dan melakukan penyekapan.

Pejabat Kepolisian Muzahidpur, Rajesh Kumar kepada Independent mengatakan, pasangan itu diketahui sudah menikah selama 10 tahun.

"Suaminya kalah dalam taruhan pada Oktober, sehingga dia bakal menyerahkan istrinya supaya dirudapaksa beramai-ramai oleh temannya," papar Kumar.

Dikutip dair Daily Mail Selasa (15/12/2020), si istri tidak berdaya dan mengikuti semua perintah suamiya.

Pasanya jika berani menolak, pelaku bakal menyekapnya di suatu tempat dan menyiksanya.

Teman-teman pelaku dilaporkan memerkosa korban pada 28 Oktober.

Identitas mereka semua dirahasiakan untuk melindungi korban.

Korban kemudian mengungsi ke rumah orangtuanya di desa tetangga.

Harian lokal Times of India memberitakan, korban berhasil kabur dari serangan asam itu.

Kabar penyiksaan itu sampai ke telinga aktivis Deepak Sing, yang membawa korban ke kantor polisi untuk membuat laporan keesokan harinya (13/12/2020).

Perempuan itu menuturkan kepada penyelidik, dia selalu mendapat penyiksaan dari suaminya karena tidak bisa memberikannya anak.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved