Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Momentun Hari Jadi Wajo ke-623, Ketua DPRD Ingatkan 3 S: Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge

Politisi PAN itu mengungkapkan, bahwa momentun HJW adalah media penghayatan dan intropeksi terhadap apa yang telah dilalui.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Waode Nurmin
(Sumber: Humas DPRD Wajo)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna, membuka rapat paripurna DPRD Wajo dalam rangka peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke 623, di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Selasa (29/3/2022). 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna, membuka rapat paripurna DPRD Wajo dalam rangka peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke 623, di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Selasa (29/3/2022).

Politisi PAN itu mengungkapkan, bahwa momentun HJW adalah media penghayatan dan intropeksi terhadap apa yang telah dilalui.

"Momentum HJW perlu dicermati lebih jauh, mengingat Wajo yang kita cintai telah melewati suatu kurun waktu yang begitu panjang, di dalamnya terkandung banyak pengalaman, berbagai peristiwa sejarah masa lampau," katanya.

Olehnya, semangat 3 S, yakni sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge mesti dijunjung tinggi sebagai masyarakat Kabupaten Wajo.

Sebelumnya, Ketua DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna yang membuka rapat paripurna itu menyebutkan bahwa rapat paripurna itu dilakukan dengan tetap menaati protokol kesehatan.

"Rapat paripurna ini yang dilaksanakan di tengah wabah pandemi Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, dilakukan secara luring dan daring," katanya.

Selain itu, anggota DPRD Wajo, Muhammad Ridwan didapuk untuk membacakan sejarah singkat sekaitan dengan penetapan Hari Jadi Wajo, yang dipilih pada 29 Maret 1399.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan bahwa selama 3 tahun 1 bulan 12 hari memimpin di Bumi Lamaddukelleng, salah satu yang mesti dibanggakan adalah perkembangan ekonomi yang mengalami peningkatan.

"Pertumbuhan ekonomi kita yang sebelumnya mengalami perlambatan sebesar 1,17 persen di tahun 2020, kini bangkit dan bertumbuh menjadi 6,67 persen bahkan menduduki peringkat ketiga tertinggi di Sulsel," katanya.

Selain itu, pendapatan perkapita Kabupaten Wajo mampu bergerak dari 49,58 juta pada 2020 meningkat menjadi 58,83 juta pada 2021.

"Kinerja lain juga ditunjukkan dengan menurunnya persentase penduduk miskin sebesar 0,49 persen dari sebelumnya 6,95 persen menjadi 6,46 persen pada 2021," katanya.

Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen, yang sebelumnya 69,15 persen menjadi 69,62 persen.

Wakil Bupati Wajo periode 2009-2014 itu menambahkan bahwa tingkat pengangguran terbuka 2020 sebesar 4,33 persen sedangkan 2021 mengalami penurunan menjadi 4,32 persen

"Semua capaian kinerja itu membuktikan bahwa kita semua telah bekerja," katanya.

 

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved