Susahnya Nonton MotoGP Mandalika: Berjubel Rebutan Naik Shuttle Bus, Hujan, Pulang Jalan Kaki 5 Km
Panitia mengatur, semua pengunjung parkir di parkir timur maupun parkir barat, dan perjalanan dilanjutkan menggunakan bus shuttle yang disiapkan penye
Laporan langsung wartawan Tribun Timur Ina Maharani dari Mandalika, Lombok
MAndaika, Tribun - Gelaran akbar internasional MotoGP Mandalika berlangsung Munggu (20/3/2021).
Sayangnya, gelaran berskala internasional ini tidak berjalan dengan baik.
Sejumlah infrastruktur dan layanan terkesan tidak siap menampung puluhan ribu orang yang datang menonton.
Seperti pantauan Tribun Timur yang ikut hadir dalam event akbar tersebut, bersama rombongan dari PT Suracojaya Abadi Motor, dealer Yamaha di Sulawesi Selatan dan Barat.
Tribun Timur bersama rombongan duduk di Zona B. Zona B terletak dengan area start.
CObaan pertama adalah kemacetan panjang menuju lokasi. Perjalanan lyang biasanya ditempuh hanya dalam waktu satu jam, kini ditempuh dalam waktu tiga jam.
Ketidaksiapan tersebut sudah mulai tampak dari kedatangan.
Panitia mengatur, semua pengunjung parkir di parkir timur maupun parkir barat, dan perjalanan dilanjutkan menggunakan bus shuttle yang disiapkan penyelenggara.
DIsinilah masalah pertama. Puluhan ribu orang berjubel menunggu bis shuttle. Bis shuttele datang cukup lama sehingga terjadi aksi dorong, hingga teriakan dari pengunjung.
Pengunjung yang antre ini juga harus berebutan untuk naik ke bus secepatnya, agar tidak ketinggalan pertandingan motoGP.
DI sini juga terjadi saling dorong hingga saling himpit. Jangan tanya protool kesehatan, sulit didapati.
Sampai di titik lokasi pengantaran, penonton diharuskan berjalan kaki sekitar 1 km untuk sampai ke tempat duduk dengan medan tanah yang cukup berat.
Cobaan bagi penonton MotoGP Mandalika ini juga adalah hujan yang mengguyur deras saat pertandingan.
Sejumlah area penonton memang tertutup. Tapi sebagian lain terbuka, sehingga harus berhujan-hujan untuk bisa menonton. DItambah lagi, akiba huna, pertandingan yang sekiranya dimulai pukul 15.00 wita molor hingga pukul 16.00 wita.
Kesulitan terbesar adalah saat selesai balapan MotoGP Mandalika. Di sini puluhan ribu orang keuar bersamaan dari area balapan. Puluhan ribu orang bersamaan berjalan ke pintu keluar, berharap bisa mendapatkan shuttle bus ke area parkir.
Medan jalanan cukup sulit, tanah basah karena hujan, dan becek.
Ketidaksiapan pengelola kembali terlihat, di mana jumlah shuttle bus tidak sebanding dengan jumlah orang yang keluar.
Shuttle bus yang melintas di halte semua sudah penuh. Orang yang menunggu juga sangat banyak, ditambah area yang sangat macet sehingga lambat.
Tak kunjung mendapatkan bus, ribuan orang memilih jalan kaki, dengan harapan menemukan bus kosong di jalan.
Namun hal tersebut juga sulit, karena bus yang melitas semua penuh.
Beberapa kali terlihat penunmpang mengelilingi bus yang melintas, mengetuk-ngetuk dengan harapan bisa naik. Bahkan sempat bersitegang karena bus yang terlihat kosong ogah berhenti.
Pilihan yang ada hanya berjalan kaki.
Tribun bersama tim, akhirnya berjalan sekitar 3-4 km untuk sampai di titik bundaran Selamat Datang di Mandalika.
Tak hanya jauh, medannya cukup berat karena menanjak. Bukan hanya tim, ribuan orang lainnya baik penonton domestik maupun warga negara asing juga terpaksa berjalan.
DI titik bundaran ini, ribuan orang menunggu bus, ataupun kendaraan yang ada untuk bisa menantar ke parkir timur maupun parkir barat.
Balapan selesai pukul 17.00 wita, namun hingga tim SJAM dan Tribun meninggalkan bundaran tersebut pukul 21.00 wita, ratusan penonton di bundaran ini masih menunggu bus shuttle, entah hingga jam berapa.
Beberapa penonton terlihar menumpang mobil pick up, mobil pemadam kebakaran, atau membayar motor yang melintas untuk bisa ke area parkir.