Duta Pariwisata
40 Anak Lorong Makassar 'Rebutan' jadi Duta Pariwisata
Sebanyak 40 anak lorong di Makassar berebut gelar Duta Pariwisata Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 40 anak lorong di Makassar berebut gelar Duta Pariwisata Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (18/3/2022).
Malam ini menjadi ajang penentuan kelayakan mereka untuk menjadi sang promotor pariwisata Makassar.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem mengatakan, mereka telah mengikuti beberapa tahapan.
Mulanya, 70 finalis bersaing ketat dalam ajang ini.
Hanya 40 anak lorong Makassar yang bertahan hingga tahap akhir.
Giat ini, kata Roem merupakan salah satu program strategis Pemkot Makassar.
"Merupakan program strategis wali kota tentang pengembangan anak lorong, ini satu dari lima festival bakat yang diadakan Dispar tahun ini," ucap Roem di Hotel Gammara, Jumat (18/3/2022).
Tujuannya, untuk mencari sosok duta wisata yang dapat bertugas di tingkat lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Makassar.
"Giat ini juga memberikan ruang kepada pemuda-pemudi yang punya potensi bakat dan untuk membangun dunia kepariwisataan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Makassar, Indira Jusuf Ismail mengatakan, duta pariwisata dapat menjadi aset dan potensi wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan.
Untuk itu dibutuhkan strategi melalui persiapan dan pembinaan matang.
Yakni dengan meningkatkan kemampuan SDM pelaku wisata, khususnya putra-putri daerah sebagai duta wisata.
"Ini sekaligus upaya menanamkan kecintaan generasi muda pada kegiatan kepariwisataan," katanya.
Menurut Indira, tujuan pariwisata bukan hanya mendatangkan wisatawan namun mampu menciptakan citra daerah.
Sehingga pariwisata dan perekonomian bisa berjalan beriringan, yang akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ajang pemilihan duta wisata ini bukan sekadar menampilkan keindahan fisik, kecantikan, dan ketampanan semata.
Namun diharapkan para duta wisata memilliki kecerdasan jiwa sosial, berbakat, serta memliki wawasan kepariwisataan dan kebudayaan.
"Disamping itu harus jadi tauladan dan panutan ditengah masyarakat dalam berbuat, bertindak, bertingkah laku, atau bertutur kata," sebutnya.
Harapannya, ajang kecantikan ini dapat melahirkan generasi kreatif dan inovatif.
Adapun juri dari pemilihan duta wisata ini berada dari unsur pentahelix.
Mereka adalah Kepala Dinas Pariwisata Muhammad Roem, Duta Pariwisata Indonesia Andi Suci Nurul Aisyah, Ketua DPD Adwindo Sulsel Fadel M Nurfiqra, CEO Yellow Project, Safri Sayuti, serta perwakilan media, Tribun Timur Ronald Ngantung. (*)