Harga Emas
Apa Penyebab Harga Emas Naik Turun? Hari Ini 16 Maret 2022 Harga Emas Antam Turun Rp 10.000 per Gram
Harga emas 24 karat atau emas batangan keluaran PT Aneka Tambang (Persero) atau Antam kembali mengalami penurunan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Harga emas 24 karat atau emas batangan keluaran PT Aneka Tambang (Persero) atau Antam kembali mengalami penurunan.
Harga emas Antam berada diposisi Rp 984.000 per gram pada perdagangan Rabu (16/3/2022).
Harga emas ini turun Rp 10.000 per gram dari perdagangan sebelumnya.
Sementara harga buyback atau harga jual kembali emas batangan berada di posisi Rp 886.000 per gramnya.
Baca juga: Turun Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 15 Maret 2022 Rp 994.000 per Gram, Cek Rincian
Baca juga: Awal Pekan Turun Rp 8.000 per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Senin 14 Maret 2022
Harga ini juga mengalami penurunan Rp 14.000 per gram perdagangan sehari sebelumnya.
Harga emas ini berlaku untuk pembelian di Butik Emas Logam Mulia Makassar di Kantor Perwakilan PT ANTAM Tbk, Jl Sam Ratulangi No 60, Makassar.
Harga jual emas di gerai penjualan emas Antam bisa berbeda di daerah lainnya.
Dikutip dari laman logammulia.com, emas batangan ANTAM LM tersedia mulai dari pecahan 0.5 gram sampai dengan pecahan 1000 gram.
Setiap produk emas batangan ANTAM LM telah mendapatkan Sertifkat LBMA (London Bullion Market Association) untuk menjamin kualitas dan kemurnian produk kami.
Dilengkapi dengan teknologi CertiEye untuk meningkatkan keamanan produk dengan sertifikat yang menyatu dengan kemasan (khusus pecahan 0.5 gram sampai dengan pecahan 100 gram).

Pastikan kemasan dalam kondisi baik untuk memastikan keaslian produk.
Berikut update harga emas batangan Antam yang berlaku di wilayah Kota Makassar dalam pecahan lainnya per Rabu (16/3/2022), belum termasuk pajak:
0,5 gram: Rp 542.000
1 gram: Rp 984.000
2 gram: Rp 1.918.000
3 gram: Rp 2.859.000
5 gram: Rp 4.735.000
10 gram: Rp 9.390.000
25 gram: Rp 23.310.000
50 gram: Rp 46.455.000
100 gram: Rp 92.760.000
250 gram: Rp 231.590.000
500 gram: Rp 462.900.000
1000 gram: Rp 924.600.000
Sekadar informasi, emas antam ukuran 0,5 gram, 250 gram, 500 gram dan 1.000 gram tidak tersedia atau stok kosong di Butik Emas Logam Mulia Makassar.
Penyebab Harga Emas Naik Turun
Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang digemari masyarakat.
Investasi emas dianggap aman apalagi bagi yang ingin investasi tapi tidak mau mengambil resiko.
Namun, ketika Anda melihat pergerakan emas tiap hari, kadang harga naik, besoknya turun lagi.
Namun secara umum harga emas selalu naik.
Baca juga: Februari 2022 Harga Emas Makassar Naik 7% HIngga Mencapai Rp1 Jutaan per Gram, Tetap Laku 27 Kg
Baca juga: Harga Emas Melonjak, Butik Emas Antam Makassar Tembus Rp1 Juta Per Gram
Pada tahun 2015 saja, harga emas berada dikisaran Rp 490.000 sampai Rp 530.000 per gram.
Dan per hari ini, Rabu (16/3/2022) harga emas sudah tembus 984.000 per gram, turun Rp 10.000 dibanding perdagangan hari sebelumnya.
Lantas apa yang menyebabkan harga emas naik turun?
Dikutip Tribun-Timur.com dari laman ojk.go.id, berikut 5 penyebab yang membuat harga emas bisa naik turun:
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas.
Mengapa begitu, ingatkah kamu dengan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 dengan tujuan menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto?
Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Beberapa waktu lalu kita dihadapkan dengan berita kenaikan harga emas yang diakibatkan oleh situasi perang dagang Amerika Serikat dan China.
Situasi ini menggenjot investor global berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas.
Tidak heran kalau harga emas naik karena memang peminatnya sedang banyak-banyaknya.
Namun, kala situasi mulai adem safe haven seperti emas akan kekurangan peminat.
Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai.
Harga emas bisa jadi akan turun nantinya. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik.
Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang.
Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
2. Penawaran dan permintaan emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik.
Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

Menariknya ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas, tahukah produksi emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas.
Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton.
Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed).
Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kalau The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya.
Sebab dolar menjadi gak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.
Begitu juga sebaliknya. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga.
Harga emas pun melonjak naik karena keluarnya keputusan tersebut.
4. Inflasi
Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas.
Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi.
Karena semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah.
Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi.
Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
(Tribun-Timur.com/hasriyani latif)