Puasa Ayyamul Bidh
Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh dan Manfaatnya? Ini Penjelasannya
Ayyamul Bidh merupakan waktu pelaksanaan puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW
TRIBUN-TIMUR.COM - Mulai Rabu (16/3/2022) besok hingga tiga hari ke depan, merupakan hari Ayyamul Bidh.
Ayyamul Bidh merupakan waktu pelaksanaan puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib dan Sunnah (2012) oleh Amirulloh Syarbini, puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah pada pertengahan bulan hijriah.
Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan-bulan Islam.
Puasa ini disunnahkan dan nilainya terhitung seperti puasa tahunan. Hal ini disebabkan amal shalih dalam Islam diganjar sepuluh kali lipat.
Puasa sehari diganjar seperti puasa sepuluh hari. Sehingga barang siapa berpuasa tiga hari setiap bulannya, terhitung berpuasa setahun penuh.
Asal usul puasa Ayyamul Bidh
Puasa ini disebut puasa hari-hari putih (ayyamul bidh), karena hari-hari tersebut bertepatan dengan terang bulan (terang-terangnya bulan).
Menurut kitab Umdatul Qari Syarah Shahihul Bukhari, nama Ayyamul Bidh berdasarkan kisah Nabi Adam turun ke Bumi.
Ketika Nabi Adam diturunkan ke Bumi, tubuhnya terbakar matahari dan tubuhnya menjadi gosong.
Kemudian Allah memberi wahyu agar Nabi Adam berpuasa selama tiga hari.
Pada saat menjalani puasa hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Kemudian puasa kedua, setengah badannya bersih dan menjadi putih.
Hingga puasa ketiga, di mana seluruh tubuh Nabi Adam menjadi putih.
Meski puasa Ayyamul Bidh bersifat sunnah, namun pahalanya tidak kalah besar. Bahkan Nabi Muhammad SAW membiasakan diri berpuasa Ayyamul Bidh.
Sampai-sampai Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat kepada sahabatnya, Abu Hurairah untuk melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh.