Siapa Pemilik Binomo dan dari Mana Asalnya? Polisi Sudah Endus Orang Dibaliknya ada di Indonesia
"Terkait Binomo tersebut kami sedang berkoordinasi dengan PPATK dan ada dugaan bahwa Binomo tersebut adanya di Indonesia"
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu persatu afiliator trading binary option atau Binomo akhirnya masuk penjara.
Awalnya Indra Kenz dan Doni Salmanan, kini polisi buru afiliator lainnya.
YouTuber Erwin Laisuman kini jadi sasaran berikutnya.
Erwin Laisuman diketahui rekan Indra Kenz sesama afiliator di binary option.
Dia juga berdomisili di Medan sama dengan Indra Kenz.
Kini pergerakan polisi bukan saja berburu para afiliator.
Namun juga pemilik aplikasi Binomo yang kini diketahui ilegal di Indonesia.
Polisi kini mulai mengendus titik terang dari keberadaan pemilik Binomo.
Namun benarkah pemilik Binomo ada di Indonesia?
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyampaikan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mendalami tersebut.

"Terkait Binomo tersebut kami sedang berkoordinasi dengan PPATK dan ada dugaan bahwa Binomo tersebut adanya di Indonesia. Pemilik ada di Indonesia" ujar Whisnu di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Ia menuturkan, pihaknya menelusuri pemilik Binomo tersebut melalui perusahaan payment gateway di Binomo.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami pemilik Binomo tersebut.
"Kami masih dalami, kami mencoba lewat payment gatewaynya karena ada pelaku lain di luar Indra Kenz," pungkas Whisnu.
Youtuber Erwin Laisuman ikut terseret
Seusai Indra Kenz, nama influencer Erwin Laisuman kini dibidik Polri.
Diketahui, Erwin sempat mangkir sebanyak 2 kali dalam pemeriksaan terkait kasus Binomo.
Namun kabar terbaru, Erwin sudah memenuhi pemeriksaan penyidik Polri
"Kalau nggak salah sudah deh hari ini. Kalau nggak salah ya. Karena pemeriksaanya di Medan," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus), Brigjen Pol Whisnu Hermawan di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Whisnu menuturkan anggotanya sengaja pergi ke Medan untuk memeriksa Erwin Laisuman.
Sebaliknya, pemeriksaan tetap dilakukan oleh Bareskrim Polri.
"Anggota kami ke Medan memeriksa. Pemeriksaan di Medan," pungkasnya.
Sebelum adanya penangkapan Indra Kenz, Erwin sempat mengunggah video di akun YouTube nya terkait aplikasi Binomo, sekitar 3 minggu lalu.
Dalam tayangan itu, Erwin mengaku sudah mengetahui jika aplikasi Binomo ilegal.
Dan dia memutuskan untuk berhenti melakukan transaksi di binary option demi mendukung kebijakan pemerintah.
Dia juga mengimbau kepada orang-orang yang melakukan transaksi di Binari Option untuk segera berhenti.

Binomo asal dari mana?
Dari penelusuran Tribun-Timur.com, Binomo adalah sebuah perusahaan yang sudah ada sejak 2014.
Binomo didirikan oleh perusahan bernama Tiburon Corporation Limited dan kantornya berpusat di Seychelles, Afrika Timur, menurut informasi.
Tidak banyak informasi pula dari Tiburon Corporation Limited ini.
Namun perusahaan tersebut mencantumkan sertifikat dari Pusat Regulasi Hubungan Pasar Keuangan Internasional (IFFMRC).
Pusat Regulasi Hubungan Pasar Keuangan Internasional (IFMRRC) adalah organisasi non-komersial yang dibuat untuk mengatur kualitas layanan yang diberikan oleh pialang, pusat transaksi, serta keandalan layanan yang disediakan oleh peserta pasar mata uang kripto: mata uang kripto, pasar pertukaran mata uang kripto, layanan dan perusahaan penambangan awan cryptocurrency, yang menarik investasi melalui ICO, sebagaimana dilansir dari laman ifmrrc-com.
Persamaan Indra Kenz, Doni Salmanan dan Erwin Laisuman
Ketiga nama tersebut saat ini jadi sorotan setelah banyaknya laporan kasus penipuan dari aplikasi Binomo.
Setelah Indra Kenz dan Doni Salmanan dijadikan tersangka, kini giliran Erwin Laisuman dalam proses pemeriksaan Polri.
Sampai saat ini hanya mereka bertiga yang terungkap sebagai afiliator.
Jika melihat sosok ketiga orang ini, mereka ternyata punya beberapa kesamaan.
Mulai dari umur yang masih sangat muda, antara 23-24 tahun. Punya kekayaan mencapai ratusan miliar dalam waktu 2 tahun saja.

Latar belakang mereka pun sama.
Sama-sama dari keluarga yang kurang mampu.
Indra Kenz dulunya pernah bekerja sebagai sopir. Ternyata sama halnya dengan Erwin Laisuman yang juga mengaku pernah mencoba mencari penghasilan dari pekerjaan sebagai sopir taksi online.
Sementara Doni Salmanan mengaku pernah jadi office boy sebelum kaya raya dan kini terancam dimiskinkan kembali.