Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga Champions

Neymar dan Donnarumma Bertengkar di Ruang Ganti Usai PSG Takluk 1-3 dari Real Madrid

Ruang ganti PSG ternyata memanas setelah mereka tersingkir dari Liga Champions 2021-2022

Editor: Ilham Arsyam
Twitter
Neymar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ruang ganti Paris Saint-Germain ternyata memanas setelah mereka tersingkir dari Liga Champions 2021-2022.

Dua pemain PSG, Neymar dan Gianluigi Donnarumma, dilaporkan bertengkar di ruang ganti sesaat setelah pertandingan.

Seperti diketahui, PSG harus angkat koper setelah keok 1-3 dari Real Madrid pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 di Santiago Bernabeu, Rabu (9/3/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Dengan hasil tersebut, PSG kalah agregat 2-3 dari Real Madrid karena pada pertemuan pertama mereka hanya menang 1-0 di Paris.

Tersingkirnya PSG dari kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu tentu membuat seluruh pemainnya frustrasi.

Apalagi, PSG sejatinya mampu unggul lebih dulu lewat aksi Kylian Mbappe pada menit ke-39.

Namun, Les Parisiens malah ankehilang fokus di babak kedua hingga Real Madrid berhasil mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-61.

Gol itu tercipta akibat blunder fatal yang dilakukan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma.

Berniat mengumpan bola ke rekan setimnya, bola yang dikuasai Donnarumma justru berhasil direbut oleh Benzema dan jatuh ke kaki Vinicius Junior.

Vinicius pun langsung mengirimkan umpan silang kepada Benzema yang berdiri bebas di depan gawang tanpa penjagaan.

Bomber timnas Prancis itu langsung melesakkan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti dan gol.

Berkat gol tersebut, Real Madrid semakin bersemangat untuk mengejar ketertinggalan dan akhirnya mencetak dua gol lagi pada menit ke-76 serta 78 melalui Benzema.

Blunder yang dilakukan Donnarumma kabarnya membuat Neymar kesal.

Dikutip BolaSport.com dari Ole, kedua pemain tersebut kemudian terlibat pertengkaran di kamar ganti pemain PSG.

Komentator Sky Sport Italia, Fabio Capello, menyatakan kehancuran PSG di Liga Champions adalah mutlak karena kesalahan kiper Gianluigi Donnarumma.

PSG tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah kalah 1-3 dari Real Madrid pada Rabu (9/3/2022) di Santiago Bernabeu.

Padahal, PSG sudah membawa keunggulan 1-0 dari leg pertama.

Les Parisiens juga sudah memimpin 1-0 lebih dulu dalam laga di Santiago Bernabeu.

Namun, PSG yang selama satu jam tampak aman bakal lolos ke perempat final Liga Champions tiba-tiba kolaps.

Sebuah blunder dilakukan kiper Gianluigi Donnarumma sehingga Real Madrid bisa menyamakan skor lewat Karim Benzema.

Menerima sebuah backpass yang aman-aman saja, Donnarumma malah mencoba bermain-main dengan bola.

Ditekan Benzema, Donnarumma melakukan operan ngawur yang membuat bola diambil Vinicius Junior.

Vinicius kemudian memberikan umpan kepada Benzema yang tinggal menceploskan bola ke dalam gawang.

Setelah itu Karim Benzema mencetak dua gol lagi untuk membawa Real Madrid menang agregat 3-2.

Pihak PSG mengeklaim bahwa Benzema melakukan pelanggaran terhadap Donnarumma dalam proses terjadinya gol penyama kedudukan.

Namun, mantan pelatih Real Madrid asal Italia, Fabio Capello, tidak sependapat.

"Ya, itu mungkin pelanggaran di Italia tetapi tidak di Eropa," kata Capello seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.

Mantan wasit Italia, Gianpaolo Calvarese, juga menyatakan tidak ada pelanggaran.

"Itu kontak normal dalam pertandingan," kata Calvarese.

"Donnarumma mencoba mengecoh Benzema dan kehilangan bola. Buat saya itu bukan pelanggaran. Wasit bertindak dengan tidak meniup peluit."

Fabio Capello lanjut menyalahkan Donnarumma, yang dianggapnya mutlak menjadi penyebab kehancuran PSG.

"Eliminasi ini adalah gara-gara Donnarumma," tukas Capello.

"Bagaimana bisa Anda seorang kiper menganggap remeh situasi dan mencoba memainkan bola dengan kaki menghadapi striker?"

Donnarumma memang punya opsi lebih aman yaitu langsung menyapu bola ke depan daripada coba memainkannya sehingga dikejar dan ditekan oleh Benzema.

Capello menyatakan dia tidak tahu apa masa depan Donnarumma sekarang.

"Seharusnya bakal sulit bagi seorang pelatih untuk kembali memasukkan dia ke dalam tim setelah sikapnya di tengah pertandingan seperti itu."

"Ketika tim saya rileks dalam pertandingan, saya akan sangat marah."

"Saya tidak tahu bagaimana masa depan Donnarumma di Paris sekarang," pungkas pria yang menjuarai Liga Champions 1993-1994 itu. (*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved