Khazanah Islam
Bolehkah Bayar Utang Puasa Orang yang Sudah Meninggal? Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukumnya
Jika tidak ingat atau lupa hitungan harinya, maka bisa mengira-ngira sesuai yang pernah dijalankan puasanya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebentar lagi bulan Ramadhan tiba.
Bagi yang punya utang puasa Ramadhan tahun lalu agar segera membayarnya.
Utang puasa wajib dibayar. Utang puasa dibayar sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan pada Ramadhan sebelumnya.
Lantas, banyak yang bertanya bagaimana jika orang meninggal belum sempat membayar utang puasanya?
Baca juga: Belum Bayar Utang Puasa Ramadan? Bacaan Niat Puasa Qadha & Keuntungan Membayar di Bulan Syaban
Baca juga: Begadang Tapi Mau Sholat Tahajud, Bolehkah? Ini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah, Lengkap Tata Cara
Apakah boleh, keluarganya berpuasa atas nama orang yang meninggal dunia itu?
Berikut ini Ustadz Abdul Somad akan menjelaskan hukum membayarkan utang puasa orang yang sudah meninggal.
Sebelumnya ustadz yang akrab disapa UAS itu menjelaskan cara melunasi hutang yang sudah menumpuk bertahun-tahun.
Ia memberikan tips agar utang puasa yang dimiliki cepat terlunasi.
Ustadz Abdul Somad memberikan arahan untuk menentukan terlebih dahulu jumlah utangnya sebelum mengganti puasa.
Jika tidak ingat atau lupa hitungan harinya, maka bisa mengira-ngira sesuai yang pernah dijalankan puasanya.

Misal, apabila dahulu hanya menunaikan puasa sebanyak 5 hari, maka sisanya dihitung sebagai utang.
"Pertama tentukan dulu jumlahnya. akhil baligh umur berapa, 10, sekarang baru ingat puasa umur berapa 30, berarti 20 tahun," jelas Ustaz Abdul Somad.
"Saya tak tinggal semua pak ustaz ada juga sedikit-sedikit, berapa hari? agak-agak 5 hari, berarti 25 hari kali setahun kali 10 tahun, 250, kali 20, 500 hari," jelasnya.
"500 hari berapa tahun lunas?, InsyaAllah 5 tahun lunas," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Ia melanjutkan, utang puasa bisa diganti setiap Senin dan Kamis setiap hari.