Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan

Prestasi buat Kementan, BPS: Nilai Tukar Petani pada Februari 2022 Naik Tinggi

Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Februari 2022 dilaporkan naik tinggi.

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENTAN RI
Ilustrasi. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meninjau tanaman padi yang tumbuh subur dan siap panen. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Februari 2022 dilaporkan naik tinggi.

Angka kenaikan mencapai 108,83 atau 0,15 persen.

Kenaikan NTP terjadi karena ada kenaikan pada indeks harga yang diterima petani sebedar 0,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Demikian data dilansir Badan Pusat Statistik ( BPS ).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan bahwa kenaikan tersebut dipengaruhi oleh NTP subsektor hortikultura yang mencapai 101,75 atau 2,08 persen.

Indeks yang diterima petani hortikultura naik sebesar 2,24 persen atau lebih besar dari kenaikan indeks yang dibayarkan petani, dimana peningkatannya mencapai 0,15 persen.

"Adapun komoditas yang dominan dalam mempengaruhi kenaikan NTP adalah bawang merah dan cabai merah," ujar Setyanto dalam Berita Resmi Statistik, Selasa (1/3/2022).

Demikian siaran pers Kementerian Pertanian RI atau Kementan kepada Tribun-Timur.com.

Selain bawang merah dan cabai merah, kelapa sawit, dan karet disebut sebagai komoditas penyumbang kenaikan NTP nasional.

Setyanto juga mengatakan, NTP yang paling tinggi terjadi di Provinsi Riau dengan kenaikan tertinggi sebesar 2,50 persen jika dibandingkan dengan kenaikan NTP di provinsi lainnya.

Selain itu, Setyanto turut memaparkan potensi luas panen di sepanjang bulan Januari sampai April 2022 mendatang mencapai 4,81 juta hektare atau meningkat 8,58 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

"Angka tersebut kami hitung berdasarkan pengamatan KSA (kerangka sample area). Hasilnya ada peningkatan potensi luas panen 0,38 juta hektare atau setara 8,58 persen," katanya.

Kenaikan potensi luas panen itu juga berdampak pada peningkatan produksi.

BPS mencatat, produksi padi Januari – April 2022 mencapai 25,4 juta ton gabah kering giling (GKG).

Meningkat 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada pada kisaran 23,58 juta ton GKG.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa kenaikan prognosa produksi padi patut disyukuri bersama karena selama pandemi para petani terus bekerja.

"Alhamdulillah kolaborasi pemerintah dan petani terus terjaga sehingga ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani terus meningkat," kata dia.(rilis)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved