Kementrian Pertanian
Penangkar Benih di Jawa Tengah dan Jawa Timur Optimis Bisa Penuhi Produksi Kedelai Lokal
Mereka bahkan mengaku optimis masa tanam tahun ini bisa memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah penangkar kedelai di Jawa Tengah dan Jawa Timur siap mendukung program pemerintah dalam memenuhi produksi 200 ribu ton kedelai.
Mereka bahkan mengaku optimis masa tanam tahun ini bisa memenuhi kebutuhan produksi dalam negeri.
Apalagi bibit yang digunakan merupakan bibit unggul hasil penelitian Kementerian Pertanian.
"Kita baru saja klik katalog pengadaan benih 31 ton. Nanti april kita siapkan lagi 150 ton. Kemudian Mei 100 ton. Kita optimis bisa memenuhi kedelai lokal. Pokoknya kita support penuh pemerintah," ujar Hamdan, salah satu penangkar di Kabupaten Grobogan dan Kendal, Sabtu, 26 Februari 2022.
Hamdan mengatakan, saat ini kondisi pertanaman di Kendal sudah mulai memasuki masa bunga dan sebagainya lainya sudah masuk masa pengiaian polong.
Diperkirakan, potensi panen tahun ini rata-rata 2,5 ton perhektar.
"Tanaman kita alhamdulillah dalam kondisi baik dan cuacanya juga pas. Jadi samgat tepat sekali untuk penanaman kedelai. Apalagi kita pakai bibit jenis var grobogan," katanya.
Penangkar lanya dari Kabupaten Blitar, Gito Suyanto mengatakan penanaman kedelai tahun ini bisa mencapai hasil maksimal karena dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah yang terus mendampingi petani lokal.
"Panen kita akan berlangsung di sekitar akhir Maret mendatang. dan saat ini Perkembangan kedelai kita sangat bagus. Apalagi tanaman kita dtumpang sarikan dengan cabai. Alhamdulillah per hektare berkisar 1,5 ton," katanya.
Di Kabupaten Kendal, Darmawan, salah satu penangkar dari kelompok tani karya jaya mengatakan bahwa kondisi kedelai saat ini sudah memasuki masa tanam dua pekan, dengan cuaca dan pertumbuhan yang sangat baik.
"Pertanaman ini bisa mencapai 2 ton perhektar. Alhamdulillah dalam kondisi yang baik dan kami siap membantu pemerintah menyediakan kebutuhan kedelai lokal," katanya.
Perlu diketahui, Kementerian Pertanian menyiapkan benih kedelai sumber yang sudah adaptif terhadap berbagai kondisi agroklimat di lingkungan tropis.
Hal ini seperti yang dikatakan Peneliti ahli utama Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Balitbang Kementan, M Muchlish Adie saat ditemui di Kawasan Malang, Jawa Timur.
Menurut Muchlish, benih sumber hasil penelitian Balitbangtan memiliki keunggulan yang sangat luar biasa dan mampu menghasilkan produk di atas rata-rata.
Secara hitung-hitungan, satu ton benih sumber kedelai untuk 20 hektar, atau per hektarnya membutuhkan 50 kg