Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Isra Mikraj

Mengenal Isra Mikraj dan Buraq yang Digunakan Rasulullah SAW Naik ke Langit ke Tujuh

Menurut sejarah Islam, Isra Mikraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke langit ketujuh untuk menerima perintah salat.

Editor: Muh. Irham
int
Ilustrasi Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setiap 27 Rajab Hijriah, umat Islam merayakan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Tahun 2022 ini, perayaan Isra Mikraj bertepatan dengan tanggal 28 Februari 2022.

Lalu apa sebenarnya Isra Mikraj itu?

Menurut sejarah Islam, Isra Mikraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke langit ketujuh untuk menerima perintah salat. 

Perjalanan tersebut atas perintah Allah SWT bisa ditempuh hanya dalam waktu semalam.

Jika secara harfiah Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem.

Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Dikisahkan bahwa perjalanan Rasulullah SAW ini menggunakan hewan buraq.

Nabi Muhammad SAW naik ke langit ke tujuh hingga sampai di Sidratul Muntaha bersama malaikat Jibril.

Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan Rasulullah SAW untuk menerima perintah Allah SWT.

Perintah tersebut berupa salat lima waktu sehari semalam.

Dalam sejarah arti Sidratul Muntaha adalah tujuan akhir perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW dalam waktu semalam.

Di Sidratul Muntaha Rasulullah SAW bertemu Allah SWTuntuk menerima perintah salat lima waktu.

Secara bahasa arti Sidratul muntaha adalah sebuah pohon bidara.

Sidratul Muntaha menandai akhir dari langit atau surga ke tujuh.

Sidratul Muntaha juga dikatakan sebagai batas di mana makhluk tidak dapat melewatinya.

Berikut beberapa hadist yang menerangkan keadaan Sidratul Muntaha.

Hadis dari Anas ra, Nabi SAW bersabda: "Aku melihat Shidratul-Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah.

Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, "Wahai Jibril, apakah keduanya ini?"

Dia menjawab, "Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat." (HR. Bukhari 3207)

Hadis lainnya dari Asma binti Abu Bakr ra, beliau mendengar Rasulullah saw menjelaskan tentang Sidratul Muntaha:

"Orang yang naik kuda baru bisa melintasi bayang-bayangnya selama seratus tahun atau seratus penunggang kuda, bisa dinaungi bayang-bayangnya, di sana ada laron dari emas, buahnya seperti kendi besar." (HR. Turmudzi 2541 dan beliau menilai: Hasan Shahih).

Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: "Ketika saya dimirajkan ke langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha, ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah.

Tidak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah." (HR. Abu Yala Al-Mushili 3450 dan dishahihkan Husain Salim Asad).

Sebagai Muslim yang taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, banyak amalan sunah berpahala bisa dilakukan.

Di antaranya adalah membaca doa di malam Isra Miraj.

Ulama kharismatik dengan gelar Al Allamatul Auhad bernama Al Arif Billah Sayyidi Imam Muhammad Bin Abdul Wahid An Nazhifiy (1270 H-1366 H) mengatakan;

"Siapa saja yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, akan Allah Taala ijabah segala doanya, diangkat kedudukannya dan dihidupkan hatinya dengan aneka kebaikan.

Selengkapnya simak bacaan doa Isra Miraj lengkap Arab latin dan artinya.

اللهُمَّ اِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ، حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ، أَنِ ارْحَمْ قَلْبِي الْحَزِيْنَ، وَتُجِيْبَ دَعْوَتِي يَا أَكْرَمَ اْلأَكْرَمِيْنَ.

Allahuma inni as aluka bi musyahadati israari al muhibbin, wabilhalawatillati khash-shashasta biha sayyidil mursalin, hina asrarta bihi lailata as sab'I wal 'isyriina, anirham qalbiia al haziin, tujibta da' wati, yaa akramil akramiin.

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia para ahlul mahabbah dengan kemuliaan khalwat (pertemuan tersembunyi) yang hanya Engkau berikan kepada Nabi Muhammad SAW pemimpin para Rasul ketika Engkau berikan kesempatan kepada beliau pada malam 27 Rajab, berikanlah hatiku yang sedang galau akan kasih sayang-Mu serta kabulkan doa-doaku, Wahai yang Maha memiliki kedermawanan." 

Wujud Buraq 

Terkait gambaran dan wujud dari Buraq, masih menjadi pembahasan hingga saat ini.

Sehingga dalam ceramah Buya Yahya menjelaskan mengenai gambaran dan wujud Buraq yang digunakan saat Rasulullah Isra Mikraj.

Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV berjudul 'Buraq Itu Kuda Putih Berkepala Wanita, Benarkah? - Hikmah Buya Yahya, diunggah pada 28 Maret 2018.

Dalam ceramah Buya Yahya memberikan gambaran dan wujud dari Buraq yang digunakan Rasulullah saat Isra Miraj.

Buya Yahya menyebutkan pada peristiwa Isra Mikraj itu, Rasulullah didatangkan satu binatang.

Binatang (Buraq) yang dimaksudkan oleh Rasulullah itu lebih besar dari keledai, lebih kecil dari kuda dan berwarna putih.

Menurut Buya Yahya, jika Buraq melangkah sejauh mata memandang maka di situlah Buraq akan berpijak.

Bahkan Buraq juga dapat melakukan perjalanan yang jauh dengan waktu yang cepat.

"Jadi Buraq itu sudah ada kendalinya, pelananya, tempat duduknya indah dan sudah betul-betul siap," ujar Buya Yahya.

Dalam riwayat Bukhori dan Muslim, awal mula Buraq dibawa malaikat tidak mau dan tidak tahu akan dibawa kemana.

Hingga akhirnya malaikat Jibril mengatakan pada Buraq tersebut, bahwa ia akan dibawa kepada Rasulullah.

Setelah mendengar perkataan Malaikat Jibril, Buraq itu langsung bergegas karena senang akan ditunggangi oleh Rasulullah.

Buya Yahya juga menyampaikan bahwa Buraq yang digunakan Rasulullah itu tidak disifati dengan gambar yang cantik.

Lantaran kata Buya Yahya, banyak orang yang menggambarkan Buraq itu dengan kuda bersayap, berwajah cantik.

Kata Buya Yahya gambaran yang disebutkan itu jelas-jelas tidak benar, namun Buraq semacam itu adalah gambaran yang dibuat oleh orang Yahudi.

Buya Yahya juga mengatakan bahwa manusia tidak ada yang bisa menggambar Buraq yang ditunggangi Rasulullah.

Namun kata Buya Yahya, Rasulullah SAW hanya menyifati saja terkait Buraq yang digunakannya saat Isra Miraj. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved