Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mubes IKA Unhas

IKA FISIP Unhas Sudah Mantaf, IKAFE Masih Gamang dan Memanas Jelang Mubes IKA Unhas

Informasi yang beredar, ada kelompok di IKAFE Unhas menginginkan dukungan ke Haedar A Karim dan Andi Amran Sulaiman, Asmawi Syam, dan Suaib Mappasila

Editor: AS Kambie
Ikafe
Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Unhas, IKAFE Unhas, menggelar pertemuan di Jakarta menyikapi Mubes IKA Unhas, beberapa waktu lalu 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pilihan Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, IKA FISIP Unhas, disebut sudah mantaf.

Tapi IKA Fakultas Ekonomi Unhas, IKAFE Unhas, masih gamang.

IKA FISIP Unhas pada 20 Februari 2022 secara resmi merilis surat dukungan terhadap Andi Amran Sulaiman (AAS).

Pernyataan dukungan resmi IKA FISIP Unhas diteken Ketua IKA FISIP Unhas Andi Fahsar M Padjalangi yang juga Bupati Bone.

Sebagai fakultas tertua di Unhas dengan jumlah alumni yang terbilang besar, sikap IKAFE Unhas dalam Mubes IKA Unhas dinanti alumni.

“Berdasarkan informasi yang beredar di internal pengurus IKAFE pusat dan beberapa tokoh alumni fakultas itu terjadi kegamangan dan gejolak yang dipicu tarik ulur, diskursus dan perdebatan,” kata pengurus IKAFE Unhas, Rusman Madjulekka.

Informasi yang beredar, ada kelompok di IKAFE Unhas yang menginginkan dukungan kepada Haedar A Karim dengan berbagai argumentasi.

Ada juga kelompok yang berharap dukungan terhadap Andi Amran Sulaiman dengan alasan intensnya komunikasi yang dijalin yang bersangkutan dengan ketua IKAFE Unhas, Iqbal Latanro.

Terakhir, mengalir aspirasi, terutama dari kalangan generasi muda, yang mendorong nama Suaib Mappasila (Mantan Ketua Senat Mahasiswa FE Unhas periode 1995/1996).

“Sebagai alumni, kami tidak menginginkan IKAFE Unhas diam dan hanya menjadi peserta saja. Kalau hanya bersikap diam sebaiknya mengundurkan diri saja, kami siap menggalang tanda tangan tiap angkatan untuk mencarikan pengganti,” kata Andi Baso Kone Tantu, salah seorang alumni FE Unhas seperti dikutip dari FB-nya.

“Kita ini fakultas tertua banyak yang bisa, ada kak Hendra Noor Saleh, ada Kak Nimatullah Erbe, ada kak Niniek Lantara  dan sederet nama lainnya,” tegas Andi Baso Kone Tantu menambahkan.

Menurut mantan aktivis mahasiswa Unhas era 90-an ini, kalau ketua IKAFE Unhas Iqbal Latanro menggadang kandidat lain seperti kak Asmawi Syam yang sekarang sebagai ketua harian IKA Unhas atau yang lain termasuk dirinya sendiri silakan bersikap,  namun alumni lain jangan dibatasi dengan sikap diam.

Ia mengkritik sikap Iqbal Latanro sebagai Ketua IKAFE Unhas yang terkesan adem ayem dan tidak jelas.

Sementara para senior dan petinggi fakultas dianggapnya asyik dengan dirinya sendiri tanpa peduli dan mau melihat kalau saat ini IKAFE Unhas seperti ‘bebek lumpuh”.

Padahal momemtum Mubes ini, 37 tahun baru ada sejak lahirnya organisasi alumni IKA Unhas.

“Yang mengherankan justru Korwil IKA Unhas Gorontalo lebih awal menyuarakan dan mendukung Suaib Mappasila sebagai calon di Mubes. Padahal, IKAFE seharusnya lebih awal merespon perlunya generasi reformasi angkatan 90-an sebagai generasi penghubung antara generasi senior dan generasi muda yang millennial,” jelas Andi Baso Kone Tantu.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved