Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga 1

Persebaya Surabaya Bisa Saja Jadi Juara Liga 1 2021/2022, Begini Hitungannya

Satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Syamsul Arif. Ia adalah mantan pemain Arema FC pada musim 2013-2015 lalu.

Editor: Muh. Irham
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim
Pemain PSM Yakob Sayuri saat berduel dengan pemain Persebaya, Reva Adi Utama di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (14/1/2022) malam.         

TRIBUN-TIMUR.COM - Kans Juara Liga 1 2021/2022 kini tak hanya milik Arema FC, Persebaya Surabaya juga telah memanaskan bursa juara musim ini.

Hal itu setelah tim berjuluk Bajul Ijo tersebut mengalahkan Arema FC dengan skor tipis 1-0 di pekan ke-27 Liga 1 2021/2022, Rabu (23/2/2022) malam.

Satu-satunya gol yang tercipta dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Syamsul Arif. Ia adalah mantan pemain Arema FC pada musim 2013-2015 lalu.

Pada saat itu Samsul Arif membela Arema yang masih menggunakan nama Arema Cronus.

Dalam laga tersebut Arema FC tampil jadi tim yang agresif selama babak pertama sejak laga dimulai.

Baru pada menit kedua, Arema sudah menebar ancaman lewat sepak pojok Bagas Adi Nugroho.

Bola disundul Hanif Sjahbandi, tapi mudah ditangkap kiper Ernando Ari Sutaryadi.
Namun babak pertama bertahan imbang 0-0.

Sementara Itu pada babak kedua, kedua tim sama sama mempunyai peluang.

Akan tetapi, Para pemain Bajul Ijo yang pada akhirnya bersorak di menit ke-79.

Striker Gaek Samsul Arif berhasil cetak gol berkelas usai mengandalkan aksi individunya di kotak penalti Arema mencari celah menembak.

Dari sudut sempit, dia mampu membobol gawang mantan klubnya yang dikawal Maringa.

Di penghujung laga, Bagas Adi Nugroho menerima kartu merah langsung dari wasit.

Bagas melakukan pelanggaran keras dengan menyikut Samsul Arif yang sedang membawa bola.
Wasit Asep Yandis meniup peluit panjang dengan skor akhir 1-0 untuk Persebaya.

Kemenangan ini memutus rekor Arema yang sebelumnya melewati 23 pertandingan tak terkalahkan secara beruntun di BRI Liga 1.

Dengan kemenangan tersebut, Persebaya Surabaya masih mempunyai asa untuk jadi juara liga 1.

HItung-hitungannya begini.

Biasanya tim yang meraih juara Liga 1, akan meraih poin minimal 62.

Bhayangkara FC yang menjadi juara Liga 1 pada 2 musim lalu dengan mengumpulkan 68 poin.

Di posisi kedua ada Bali United yang memiliki poin sama namun kalah head to head dari Bhayangkara FC.

Pada musim kompetisi itu, The Guardian meraih 22 kemenangan, dua hasil imbang, dan 10 kali kekalahan.

Sementara gol yang dicetak oleh Bhayangkara FC adalah 61 dan kebobolan 40.

Pada musim berikutnya, Persija Jakarta keluar sebagai juara.

Macan Kemayoran meraih 62 poin dengan catatan 18 kali menang, delapan hasil seri, dan delapan menelan kekalahan.

Persija pada musim itu mencetak 53 gol dan kebobolan 36 gol. Di posisi kedua, bertengger PSM Makassar yang mengumpulkan 61 poin hasil dari 17 kemenangan, 10 seri, dan tujuh kekalahan.

Lalu pada musim 2019, giliran Bali United yang menjadi tim terbaik di Indonesia.
Bali united mengakhiri kompetisi sebagai juara dengan 64 poin hasil dari 19 kemenangan, tujuh seri, dan delapan kali kalah.

Di pososi kedua ada Persebaya Surabaya yang mengumpulkan 54 poin.

Bajul Ijo meraih 14 kemenangan, 12 hasil imbang, dan delapan kali merasakan kekalahan

Jika melihat tren di Liga 1, maka Persebaya Surabaya harus memenangkan semua laga sisa untuk menjadi juara liga 1.

Poin maksimal Persebaya Surabaya jika memenangkan semua laga sisa adalah 72 poin.

Akan tetapi, Nasib Juara Liga 1 Persebaya harus menunggu tim lain.

Persebaya Surabaya harus berharap jika tim di atasnya kehilangan dua pertandingan.

Persib Bandung dan Bhayangkara FC contohnya, jika kedua tim ini kalah pada dua laga.

Maka maksimal poin Persib Bandung dan Bhayangkara FC jika kehilangan 2 pertandingan adalah 68 poin.

Sedangkan Bali United maksimal 72 poin. Arema FC dengan maksimal 70 poin.

Catatan di atas diperoleh jika Arema FC, Bali United, Bhayangkara FC dan Persib Bandung kehilangan dua pertandingan mereka alias kalah.

Meski hitung-hitungan Persebaya Surabaya bisa juara, namun apapun masih bisa terjadi.

Sehingga Persebaya saat ini hanya perlu fokus dan konsentrasi untuk bisa meraih kemenangan dalam setiap pertandingan di sisa kompetisi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved