Pemilu 2024
Empat Kader PDIP Masuk Bursa Capres, Rudy Pieter Goni Sebut Tanda Kaderisasi Partai
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan Rudy Pieter Goni menyambut baik hasil survei kepemimpinan nasional Litbang Kompas.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan Rudy Pieter Goni menyambut baik hasil survei kepemimpinan nasional Litbang Kompas.
Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022 menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, Prabowo akan dipilih 26,5 persen masyarakat. Selanjutnya disusul Ganjar (20,5 persen), dan Anies (14,2 persen).
Dari survei itu, ada empat kader PDI-P masuk bursa. Selain Ganjar, kader PDIP lainnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama 2,9 persen.
Ketiga Tri Rismaharini 2,6 persen, dan Puan Maharani 0,6 persen.
Rudy Pieter Goni menilai, hasil survei itu menunjukkan kaderisasi yang baik dalam internal PDIP.
Menurutnya, PDIP mampu melahirkan calon-calon peminpin bangsa ke depan.
"Itu tanda bahwa PDI Perjuangan mampu menyiapkan kader Partai menjadi kader bangsa," kata Rudy kepada Tribun Kamis (24/2/2022).
Anggota DPRD Sulsel itu melanjutkan, 4 kandidat capres dari PDIP itu adalah hasil pengkaderan partai yang luar biasa di bawah kepimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Rudy menilai, Megawati mampu dengan baik menyiapkan kader-kader partai yang dipersembahkan untuk bangsa dan negara.
"Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Hasil ini harus dihormati karena merupakan keputusan rakyat," kata Rudy.
Meski demikian, Rudy mengatakan, soal siapa calon presiden usungan partai, PDI Perjuangan telah memberi kepercayaan penuh kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam kongres Partai di Bali 2020 lalu.
Bagi Rudy dkk, pilihan Megawati adalah pilihan terbaik untuk bangsa dan negara.
"Karena PDI Perjuangan selalu bersama rakyat baik pada saat susah apalagi tentu bahagia. Tertawa dan menangis bersama rakyat," katanya.
Sebelumnya diberitakan hasil Survei Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, pilihan publik terhadap sosok calon presiden kian mengerucut ke tiga nama.
Tiga nama tersebut ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022 menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, Prabowo akan dipilih 26,5 persen masyarakat. Selanjutnya disusul Ganjar (20,5 persen), dan Anies (14,2 persen).
Elektabilitas tiga tokoh tersebut tercatat meningkat dibandingkan hasil survei serupa yang digelar pada 2021.
Elektabilitas Prabowo misalnya, tercatat naik dari 16,4 persen pada April 2021 menjadi 26,5 persen pada Januari 2022, meski sempat turun jadi 13,9 persen pada Oktober 2021.
Namun, elektabilitas Prabowo saat ini masih tertinggal jauh dari perolehan suaranya sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019 lalu sebesar 44,5 persen.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar juga merangkak naik, mulai dari 7,3 persen pada April 2021, 13,9 persen pada Oktober 2021, dan 20,5 persen pada Januari 2021.
Adapun elektabilitas Anies yang sebelumnya cenderung stagnan kini menunjukkan pergerakan. Pada April 2021, elektabilitasnya 10 persen dan pada Oktober 2021 sebesar 9,6 persen, saat ini telah mencapai 14,2 persen.
Tingginya elektabilitas tiga tokoh tersebut menciptakan jarak yang cukup jauh dengan nama-nama lainnya yang turut masuk bursa pilpres.
Berdasarkan survei ini, duduk di peringkat keempat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 4,9 persen, terpaut hampir 10 persen dengan Anies yang ada di urutan ketiga.
Di bawah Sandiaga, berturut-turut terdapat Agus Harimurti Yudhouono (3,7 persen), Basuki Tjahaja Purnama (2,9 persen), Ridwan Kamil (2,6 persen), Tri Rismaharini (2,6 persen), Andika Perkasa (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,4 persen), Erick Thohir (1,1 persen), Mahfud MD (1,1 persen), dan Puan Maharani (0,6 persen).
Sementara itu, ada 4,1 persen responden yang menjawab tokoh lainnya dan 11,8 persen responden menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden pada 17-30 Januari 2022 lalu. Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Dengan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,8 persen.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/pdip-24222.jpg)