PSM Makassar
Kalah 4 Kali Beruntun, Pengamat dan Supporter Nilai Psikologis Pemain PSM Makassar Bermasalah
Hanafing menilai permasalahan awal yang harus dibenahi PSM ialah psikologis pemain.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar kembali takluk dalam laga tunda menghadapi Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (22/2/2022) malam.
Tim Juku Eja harus mengakui keunggulan tim berjuluk Maung Bandung dengan skor 2-0.
Hasil ini memperpanjang rentetan kekalahan PSM dalam empat pertandingan terakhir.
Pengamat Sepakbola, Muhammad Hanafing Ibrahim berkomentar terkait permainan PSM kemarin.
"Permainan PSM tidak buruk juga. Meskipun, ada kesalahan di awal. Daripada 3 laga sebelumnya, PSM sudah mulai berkembang lagi," jelas Hanafing kepada Tribun-timur.com, Rabu (23/2/2022) Siang.
"PSM cukup memberikan perlawanan. Setelah kebobolan, PSM mampu menjaga permainan. Namun, harus diakui Persib masih lebih unggul," lanjutnya.
Hanafing menilai permasalahan awal yang harus dibenahi PSM ialah psikologis pemain.
"Psikologis pemain ini yang harus dibenahi dulu. Mereka kalah beruntun, lalu terancam degradasi pula. 2 hal itu sangat pengaruhi psikologi pemain," ujar Hanafing.
Pria asal Makassar ini menyarankan adanya tim psikolog yang membantu pemain.
"Jadi, kalo PSM harusnya punya tim psikolog. maka itu sangat membantu membuat mental pemain kembali terbentuk," lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Koordinator Komunitas Vip Selatan (KVS) Erwinsyah.
"Sebagai supporter dan penonton layar kaca, kita bisa menilai permainan mulai berkembang. Semangat Siri' Na pacce sudah perlahan muncul," ujar Erwin kepada Tribun-timur.com, Rabu (23/2/2022) siang.
"Sekarang, bukan lagi waktunya kritik terus, sudah cukup 3 pertandingan dihujani kritik. Waktunya kita beri dukungan, semangat biar psikologis pemain juga membaik," lanjutnya.
Pada Laga berikutnya, PSM akan menjamu Bhayangkara FC pada Jumat (25/2/2022) mendatang.
Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.(Tribun-Timur.com)