Bincang Bola Virtual Tribun Timur
PSM Disebut Tampil Inkonsisten, Tanggapan Suporter CSM dan Red Gank
Enam pertandingan telah dilewati, hanya meraih dua kali menang, dua kali imbang dan dua kali kalah. Total poin dikumpulkan hanya delapan poin.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar belum tampil konsisten di seri keempat Liga 1 2021-2022.
Enam pertandingan telah dilewati, hanya meraih dua kali menang, dua kali imbang dan dua kali kalah. Total poin dikumpulkan hanya delapan poin.
PSM pun kini menghuni peringkat 12 klasemen dengan torehan 28 poin.
Hasil ini membuat kelompok suporter PSM angkat bicara.
Anggota Curva Sud Mattoanging (CSM), Takdir berkata sebagai suporter harus terus menyemangati tim kebanggaan, PSM.
Ia menduga, menurunnya performa PSM karena pandemi Covid-19. PSM tak bermain di kandang.
Enam laga yang dijalani belum bisa dijadikan tolak ukur. Sebab, Joop Gall sebagai juru taktik baru menukangi klub, ditambah lagi 11 pemain baru di bursa transfer paruh musim butuh penyesuaian.
“Enam laga bukan tolak ukur. Tidak mungkin enam laga kita selalu meraih kemenangan. Tidak mudah menyulap tim yang terseok-seok di seri sebelumnya dan di putaran keempat harus lebih bagus,” katanya saat Bincang Bola Virtual Tribun Timur dengan tema PSM Inkonsisten, Salah Taktik atau Pemain, Senin (14/2/2022).
Takdir menyampaikan, suporter hanya perlu bersabar. Tunggu racikan strategi Joop Gall.
Hasil enam pertandingan bisa dikatakan tidak buruk dan tidak tidak bagus sekali, ibaratnya sedang.
"Kalau inkonsisten saya kurang sepakat, andai Joop Gall pegang PSM sejak awal mungkin bisa dikatakan inkonsisten, tapi ini baru ditangani," utaranya.
Sementara Deputi Keminfo Red Gank, Alamsyah Herman menyebut enam pertandingan PSM di seri keempat masih zonk, kurang memuaskan.
"Kalau saya lihat masih zonk," sebutnya.
Dia menyoroti pergantian pemain dilakukan Joop Gall. Belum bisa membuahkan hasil maksimal.
Terakhir ia memainkan Adam Mitter yang merupakan bek tengah bermain sebagai striker ketika lawan Borneo.
Meski demikian, pria akrab disapa Alis memuji keberanian Joop Gall memainkan pemain muda. Ada M Rafli Asrul, Patrick Kallon.
Termasuk memainkan pemain yang jarang mendapatkan kesempatan, seperti Friska Womsiwor.
Pada putaran pertama, Friska dipinjamkan ke klub Liga 2, Persijap Jepara.
"Kalau saya lihat materi pemain PSM bisa lebih banyak berbicara dengan catatan, harus lebih berani memainkan pemain belum dimainkan".
"Kita tidak tahu semangat pemain yang belum dimainkan. Mungkin ada semangat dua kali lipat dikeluarkan ketika diberi kepercayaan," tukasnya. (*)