PSM Makassar
Alasan Anco Jansen & Golgol Tak Ada di Line up PSM Hingga Adam Mitter Jadi Striker Lawan Borneo FC
Joop Gall tak banyak pilihan pemain depan lantaran Anco Jansen positif Covid-19 dan Golgol Mebrahtu masih cedera
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar hanya menyertakan dua legiun asing saat tunduk 0-1 menghadapi Borneo FC, Jumat (11/2/2022) malam.
Kedua pemain asing PSM Makassar tersebut yakni Wiljan Pluim dan Adam Mitter.
Sementara dua legiun asing PSM Makassar lainnya, Anco Jansen dan Golgol Mebrahtu tak disertakan.
Ini artinya, sudah tiga laga beturut-turut Anco Jansen tak dimainkan Pelatih kepala PSM Makassar, Joop Gall.
Sedangkan Golgol Mebrahtu hingga laga pekan ke-24 Liga 1 Indonesia 2021/2022 tak semenit pun merumput sejak didatangkan di putaran kedua ini.
Baca juga: Mistar Gawang Gagalkan Misi Balas Dendam PSM Atas Borneo FC
Baca juga: Ada Apa Golgol dan Anco Jansen Tak Dibawa saat Laga PSM Vs Borneo
Joop Gall pun angkat bicara terkait tak adanya nama Anco Jansen dan Golgol Mebrahtu di daftar susunan pemain PSM vs Borneo FC.
Kabar mengejutkan disampaikan Joop Gall usai laga PSM vs Borneo FC.
Terkait Anco Jansen, Joop Gall menyebut sang pemain tengah dikarantina akibat positif Covid-19.
“Anco terkena covid, jadi kami tidak bisa menggunakannya. Tentu saja dengan skill dimilikinya, sebenarnya bisa digunakan di pertandingan, tapi kita tidak bisa,” ucap Joop Gall.
“Golgol belum bisa kita gunakan. Saya pasang Adam Mitter karena memiliki good header. Penyundul bagus, peduel udara bagus,” sambungnya.
Mistar Gawang
Dewi Fortuna tak lagi menghampiri skuat PSM Makassar pada laga pekan ke-24 Liga 1 Indonesia 2021/2022 kontra Borneo FC, Jumat (11/2/2022) malam.
Dua peluang emas lewat sepakan pemain PSM Makassar, hanya membentur tiang gawang.
Alhasil, PSM Makassar harus menelan kekalahan untuk pertama kalinya dalam empat laga terakhir.
Kekalahan 0-1 dari Borneo FC sekaligus memaksa PSM untuk tetap tertahan di posisi ke-10 klasemen sementara.
PSM sebenarnya tampil cukup baik saat sang juru taktik, Joop Gall, pada momen laga tersebut sudah mendampingi di pinggir lapangan.
Hanya saja gol tunggal di Stadion Kompyang, Sudjana Denpasar, yang dicetak Wildansyah di menit 43 membuyarkan misi PSM.
Bek Borneo ini menyambut bola tendangan bebas Kei Hirose dengan sundulan keras yang merobek gawang PSM yang dijaga Hilman Syah.
PSM bukannya tanpa peluang, dua peluang emas PSM hanya membentur mistar gawang.
Tendangan Rizky Eka di menit 12 dan sepakan Yance Sayuri di menit 73.
Bahkan PSM harus bermain 10 pemain setelah bek sayap PSM, Abdul Rachman dapat kartu kuning kedua di menit 81.
Kekalahan 1-0 ini membuat PSM tertahan di peringkat 10 dengan 28 poin. Begitu pun dengan Borneo tertahan di peringkat enam dengan 37 poin.
Pelatih PSM, Joop Gall, menyebut anak asuhnya memang kurang beruntung.
Sebab sepanjang pertandingan ia mengakui taktik yang ingin diperagakan berjalan sesuai rencana.
Taktik yang dimaksud pelatih berkebangsaan Belanda itu yakni mengandalkan counter attack atau serangan balik.
Dengan tidak memaksakan pengusaan bola.
“Kita menjalankan taktik dengan baik yakni mengandalkan counter attack, pemain lebih banyak menunggu lawan membuat kesalahan saat mengusai bola sebab kita tahu bersama sulit memaksakan bermain penguasaan bola di jadwal yang padat seperti ini,” ucapnya usai laga.
Hanya saja lanjut Joop Gall, ada masalah dalam penyelesaian.
Andai kata, lini depan PSM mampu menyelesaikan empat peluang emas yang didapatkan maka hasilnya akan berbicara lain.
“Ada empat peluang yang 100 persen bisa masuk, tapi penyelesaian akhir kurang baik,” sambungnya.
Main Terbuka
Usai tertinggal 0-1 di babak pertama, Joop Gall pun mengakui bahwa taktik yang awalnya memperagakan serangan balik di babak pertama mau tidak mau berubah di babak kedua.
Permainan terbuka diperagakan dengan melakukan sejumlah pergantian pemain.
Termasuk memainkan Yance Sayuri yang mendapat peluang emas hanya saja sepakannya terbentur tiang atas gawang.
Tak hanya itu, PSM juga memasukan Ferdinand Sinaga dan Adam Mitter untuk menambah daya gedor.
Adam Mitter yang merupakan pemain bertahan dipaksa bermain sebagai penyerang.
Ini dikarenakan PSM tak lagi memiliki striker di bangku cadangan sebab tak ada nama Golgol Mebrhatu dan Anco Jansen di sana.
“Pada saat mereka cetak gol tersebut, artinya berlawanan dengan apa yang kita rencanakan. Yang mana, kita harus terbuka permainan di babak kedua,” ucapnya.
Ia pun mengapresiasi para pemainnya yang sudah berjuang penuh untuk mendapat hasil terbaik. Termasuk permainan terbuka di babak kedua.
“Pemain tetap berjuang dan tidak menyerah dan kita tunjukkan dengan dua peluang besar,” tutupnya.
Rachman-Kipuw Absen Laga Berikutnya
Alih-alih mengejar ketertinggalan, justru klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini harus bermain 10 orang.
Abdul Rachman mendapatkan kartu kuning kedua di menit 81 setelah melanggar Kei Hirose.
Unggul jumlah pemain, klub kebanggaan masyarakat Samarinda semakin nyaman melancarkan serangan.
Posisi sisi kiri pertahanan ditinggalkan Abdul Rachman menjadi bulan-bulanan serangan.
Kartu kuning kembali didapatkan pemain PSM.
Kali ini diberikan Hasim Kipuw di menit 87.
Menit akhir pertandingan Borneo memperkuat lini pertahanan untuk memaksa pertandingan berakhir 1-0.
Marabessy ditarik keluar digantikan Safruddin Tahar.
Hingga wasit Ruli meniup akhir pluit panjang kedudukan 1-0 Borneo atas PSM tetap bertahan.
Tak hanya Abdul Rachman yang dipastikan absen pada laga selanjutnya, Hasim Kipuw juga tak bisa membela PSM.
Ini dikarenakan Hasim Kipuw sudah mengantongi lima kartu kuning.
Artinya, berdasarkan regulasi Kipuw terkena akumulasi dan harus absen satu laga berikutnya.
Untuk laga pekan ke-25 PSM akan menghadapi Persikabo, Selasa (15/2/2022) mendatang.(*)