Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Air Sungai Berbusa

Bukan Gegara Sabun Yah, Zakir Sabara Ungkap Penyebab Hulu Sungai Jeneberang Berbusa

Jadi menurutnya, busa di aliran sungai bisa diakibatkan oleh keadaan alamiah.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
DOK TRIBUN TIMUR/MUNAWWARAH AHMAD
Dekan FTI UMI, Dr Ir Zakir Sabara H Wata ST MT IPM ASEAN Eng. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ahli Kimia lulusan Universitas Brawijaya (UB), Zakir Sabara H Wata turut berkomentar ihwal fenomena busa yang terjadi di hulu Sungai Jeneberang, Gowa.

Zakir menyampaikan, busa tersebut terbentuk jika udara bercampur dengan air.

Misalnya pada air terjun atau jika partikel-partikel yang berasal dari batuan atau bahan-bahan organik yang lapuk bertemu dengan aliran air yang sangat deras.

"Partikel organik yang bisa berasal dari sisa tumbuhan atau binatang akan mengeluarkan bahan organik terlarut atau dissolved organic compound (DOC)," ucap Zakir Sabara lewat pesan WhatsApp, Kamis (10/2/2022)

Lanjut Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI ini, DOC ini akan menurunkan tegangan permukaan dari air.

Sehingga terbentuklah gelembung- gelembung yang akan bersatu membentuk busa.

Jadi menurutnya, busa di aliran sungai bisa diakibatkan oleh keadaan alamiah.

"Itu terjadi juka banyak bahan organik yang larut di sungai," ujarnya.

Bahkan bisa diperparah oleh polusi yang diakibatkan oleh ulah manusia.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH Kabupaten Gowa, Andi Hernawati mengemukakan, penyebab busa tersebut karena adanya penebangan pohon rambutan.

Pohon tersebut usianya sudah tua sehingga warga setempat menebang pohon tersebut.

Ia memastikan, tidak ada aktivitas lain di hulu sungai Jeneberang tersebut. 

"Di hulu juga tidak ada aktivitas apapun, yang ada hanya kebun masyarakat jadi tidak ada aktivitas lainnya," jelasnya.

Ia melanjutkan, serbuk hasil penebangan pohon rambutan itulah yang menyebabkan adanya busa.

"Serbuk dari pada hasil penebangan pohon rambutan ini jatuh ke air, karena disitu dia tebang dan dibelah untuk dijadikan balok dan papan bahan rumah. serbuknya itu yang berbusa," ungkapnya.

Bahkan untuk menguji kebenarannya, pihaknya terlah melakukan ujicoba terhadap serbuk hasil penebangan pohon rambutan dan hasilnya memang berbusa.(Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved