KKB Papua
Siapa Elkius Kobak? Tetiba Muncul Klaim Panglima KKB Papua, Tantang TNI-Polri Mencarinya di Markas
Dalam video itu, pria bernama Elkius Kobak menyampaikan pernyataan sikap kepada pasukan TNI-Polri di Papua.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan Temianus Magayang masuk dalam struktur Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo.
Posisi Temianus dalam kelompok tersebut dinilai cukup penting.
Baca juga: Rekam Jejak Enos Tipigau Bos KKB Papua Diringkus, Dulu Tembak Rombongan Wakapolda Kini Bikin Kritis
Baca juga: Cerita Dokter Puluhan Hidup Bareng Keluarga KKB Papua, Bukan Nasi yang Dimakan Demi Bertahan Hidup
Dengan pekerjaanya itu, tak menutup kemungkinan Temianus yang terlibat beberapa kasus pembunuhan menggunakan dana desa untuk operasional kelompoknya.
"Temianus Magayang merupakan bagian KKB Yahukimo. Dalam kelompok tersebut ada tiga tokoh, yaitu Senat Soll, Temianus Magayang, dan Erik Pahabol.
Mereka di bawah Panglima Kodap XVI Yahukimo Elkius Kobak," ujar Faizal di Jayapura, Senin (29/11/2021).
Jabatan yang dipegang Temianus adalah komandan operasi. Namun dalam beraksi, ia kerap jalan bersama Senat Soll yang lebih dulu tertangkap dan telah meninggal.
Saat Senat Soll tertangkap, terang Faizal, aparat keamanan sempat mengorek keterangan dari tersangka mengenai beberapa aksi kriminal yang dilakukan KKB di Yahukimo dalam dua tahun terakhir.
"Keterangan dari Senat Soll, Temianus yang melakukan pembacokan, dia juga yang mengundang Tendius Gwijangge masuk ke Yahukimo," kata dia.
Faizal juga menyebut Temianus adalah sosok yang membunuh Staf KPUD Yahukimo Hendry Jovinski dan pekerja bangunan Amirulloh pada 2019.
Dengan tertangkapnya Temianus, Faizal berharap situasi keamanan di Yahukimo bisa kembali kondusif.
"Senat Soll dan Temianus Magayang sering melakukan kegiatan bersama-sama, mereka merupakan perancang/otak aksinya," kata dia.
Temianus Magayang merupakan salah satu otak dari berbagai aksi kriminal di Yahukimo.
Ia adalah sosok yang mengundang Tendius Gwijangge untuk datang ke Yahukimo dan melakukan serangkaian aksi bersama Senat Soll.
Senat Soll telah meninggal di Jayapura pada 26 September 2021.
Ia meninggal saat menjalani perawatan usai menderita luka tembak ketika ditangkap di Distrik Dekai pada 1 September.