Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bertahun-tahun Bawa Tas Sekolah yang Berat, Tulang Punggung Siswi SMA Ini Bengkok 40 Derajat

Siswi SMA ini tidak boleh berkeringat sama sekali dan harus tinggal di ruangan dengan suhu 16 derajat Celcius siang malam selama 21 hari.

Editor: Waode Nurmin
(freemalaysiatoday)
Foto sinar-x Nurul Hanim Fazwin menunjukkan keadaan tulang belakangnya yang bengkok 

TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa sangka kebiasaannya membawa tas sekolah yang berat bertahun-tahun membuat siswi SMA ini harus menjalani operasi.

Dia baru saja menjalani operasi tulang punggung karena bengkok hingga 40 derajat.

Dilansir dari Freemalayasiatoday, kejadian itu dialami Nurul Hanim Fazwin (17) siswi SMA di Malaysia.

Pasca operasi, Nurul Hanim yang sebelumnya aktif berolahraga harus menjalani karantina di "ruangan dingin" di rumahnya.

Ia tidak bisa berkeringat sama sekali dan harus tinggal di ruangan dengan suhu 16 derajat Celcius siang malam selama 21 hari.

“(Setelah ini) Saya tidak bisa membawa tas berat. Tidak bisa banyak jalan, tidak bisa olahraga, tidak bisa turun (naik) tangga,” kata Hanim mengacu pada saran dokter bedah tersebut.

Dia akan mengikuti ujian SPM pada akhir tahun ini, namun masa depan sekolahnya masih belum pasti.

Menurut ayah Nurul, Mohd Zaqrul Razmal Mohd Podzi yang juga seorang dokter anak, yakin rutinitas membawa tas sekolah yang berat selama bertahun-tahun tidak hanya berdampak pada putrinya, tetapi juga banyak siswa sekolah.

Zaqrul pun kini menunggu persetujuan kepala sekolah untuk memastikan kelas anaknya dipindahkan ke lantai satu.

Foto sinar-x Nurul Hanim Fazwin menunjukkan keadaan tulang belakangnya yang bengkok
Foto sinar-x Nurul Hanim Fazwin menunjukkan keadaan tulang belakangnya yang bengkok ((freemalaysiatoday))

Tanpa persetujuan itu, Hanim harus pergi ke kelas aslinya di lantai tiga yang akan membuatnya menghadapi berbagai risiko lagi. 

“Mau dapat kerjasama sekolah pun juga masalah. Karena semua kelas tingkatan 5 ada di lantai atas. Kalau mau minta turun ke lantai bawah, entahlah. Kami sudah memberikan surat, mereka meminta orangtua saya untuk menulis surat mengapa perlu minta turun ke bawah.”

“Hal ini tergantung pada manajemen sekolah. Itu tergantung kebijaksanaan guru,” ujarnya dengan nada menyesal.

Zaqrul adalah dokter pediatri di Mawar Medical Center, Seremban.

Di awal wawancara, dia mengakui penelitian sebelumnya tidak menghasilkan bukti konklusif bahwa masalah membawa tas berat adalah satu-satunya faktor yang berkontribusi terhadap masalah tulang belakang dan pertumbuhan anak-anak dan remaja seperti putrinya.

Namun memeriksa rutinitas harian Hanim dan berdasarkan percakapan dengan dokter lain, serta kondisi yang terlihat di bangsal anak-anak rumah sakit tertentu, hubungan antara tas sekolah yang berat dan masalah kesehatan anak tidak dapat dikesampingkan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved