Lurah Borong Janjikan Solusi Rumah Terkurung Tembok Tetangga di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lurah Borong A Muh Yahya berjanji akan menghadirkan solusi atas persoalan warga di Jl Toddopuli Raya Timur, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Dimana, terdapat dua rumah yang dihuni tiga Kepala Keluarga (KK) yang terkurung atau terisolir akibat tertutup tembok tetangga.

Terlebih ke tiga kepala keluarga tersebut, Yusri (54), Sugeng (49) dan Yusran Magrib (49) memiliki anak yang masih sekolah.

Anak ke tiga kepala keluarga itu, tiap harinya harus memanjat tembok sekolah tepat di samping rumah Yusri.

Begitu juga ketiganya, jika ingin beraktivitas di luar rumah, harus menaiki anak tangga untuk melintas tembok setinggi 1,5 meter.

Dan kondisi itu sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

"Iya kalau saya lihat sudah terkepung dan saya betul-betul sedih ternyata di Kelurahan Borong ini masih ada warga yang terisolir dan itu sudah lama," kata A Muh Yahya saat meninjau langsung lokasi, Jumat (4/2/2022) sore.

"Dan ini menjadi catatan kami sebagai pemerintah untuk segera ditindaklanjuti. Kasihan saudara-saudara kita ini," sambungnya.

Pihaknya berjanji akan menemui para pemilik tembok untuk membicarakan secara persuasif.

"Saya akan koordinasi dengan ketua RW, RT dan para pemilik tanah untuk mengetuk hati nuraninya agar membuka akses jalan," ujar Yahya.

Namun, jika tidak kunjung mendapatkan solusi, ia mengaku akan melakukan langkah-langkah presudural.

"InshaAllah kami lakukan persuratan untuk memberikan kejelasannya apa alasannya. Kalau memang alternatifnya, kami akan meminta kepada pengembang untuk membuka akses," tegas Yahya.

"Tapi itu hanya alternatif kami juga tidak bisa memaksakan. Tapi kita juga akan lihat segi administarasi kepemilikan lahannya, jangan sampai hanya mengaku-mengaku, kita cek legalitasnya," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dua rumah terkurung tembok tetangga, di Jl Toddopuli Raya Timur, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Seperti terpantau, Jumat (4/2/2022) siang.

Dua rumah itu tidak bisa diakses melalui jalan lorong ataupun setapak.

Pasalnya, sekeliling rumah itu tertutup tembok.

Mulai dari tembok tetangga, SPBU, perumahan hingga sekolah.

Pemilik rumah pun harus memanjat pagar tembok sekolah menggunakan tangga.

Hal itu dilakukan tiap harinya untuk beraktivitas di luar rumah.

Begitu juga dengan anak-anak dari dua rumah yang dihuni tiga kepala keluarga tersebut.

Harus memanjat pagar sekolah menuju sekolahnya.

Dua rumah yang terjebak tembok itu, masing-masing dihuni Sugeng (49), Yusri (54) dan Rasman Magrib.

Dimana ke tiganya masing-masing memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dan menengah atas (SMA).(*)