Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ingat Jenderal Bambang Hendarso? Kapolri yang Pernah Ditantang Pengacara Antasari Gegara Nasrudin

Pengacara Antasari, Boyamin Saiman, meminta Kapolri ke-19 Bambang Hendarso Danuri buka-bukaan mengenai dugaan persangkaan palsu.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Jenderal Bambang Hendarso Danuri? Kapolri era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang eksis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat Jenderal Bambang Hendarso Danuri? Kapolri era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang eksis.

Bambang Hendarso Danuri dulu pernah ditantang Kuasa Hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman.

Bambang Hendarso merupakan Kapolri yang menjabat sejak 1 Oktober 2008 hingga 22 Oktober 2010.

Bambang adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1974 dan meraih gelar sarjana dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta.

Dulu Bambang sempat disebut-sebut dalam kasus  Antasari Azhar.

Pengacara Antasari, Boyamin Saiman, meminta Kapolri ke-19 Bambang Hendarso Danuri buka-bukaan mengenai dugaan persangkaan palsu.

Baca juga: Ingat Marsekal Djoko Suyanto? Panglima TNI Sukses Era SBY, Pernah Ditawari Jadi Capres Tapi Ditolak

Baca juga: Ingat Jenderal Timur Pradopo? Era SBY Karier Melejit, Dipaksa Lepas Jabatan Kapolri Sebelum Pensiun

Antasari membuat laporan polisi tentang dugaan pidana persangkaan palsu atau rekayasa kasus (Pasal 417 KUHP) dan penghilangan barang bukti (Pasal 318 KUHP) ke Bareskrim Polri pada Selasa (14/2/2017).

Antasari melaporkan penyidik hingga Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan selaku Direktur Reserse Kriminal Umum PMJ yang menangani kasus Antasari.

Bahkan, rencananya Bambang Hendarso Danuri dan para penyidiknya akan memberikan keterangan resmi mengenai kasus ini.

"Kita sangat senang dan menyambut gembira. Inilah tujuan kita untuk buka-bukaan, supaya tidak jadi misteri terus," ujar Boyamin saat dihubungi, Kamis (23/2/2017).

Pihak Antasari menyambut baik, bila nantinya Bambang Hendarso hendak membuka ke publik, mengenai kasus yang dilaporkan ke Bareskrim tersebut.

Diharapkan, ada tindak lanjut dari Polri, setelah Bambang menyampaikan keterangan pers.

Baca juga: Ingat Jenderal Timur Pradopo? Era SBY Karier Melejit, Dipaksa Lepas Jabatan Kapolri Sebelum Pensiun

Baca juga: Ingat Agus Suhartono? Perwira TNI AL Pernah Jabat Panglima TNI Sebelum Moeldoko, Kondisinya Beda

"Justru itu kan' makannya nanti berharap dari keterangan-keterangan itu bisa kita jadikan bahan, menambah data dan fakta ke Bareskrim terkait laporan itu," ujar Boyamin.

Diketahui, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri menjabat sebagai Kapolri (2008-2010) sewaktu kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dengan tersangka Antasari Azhar disidik Polda Metro Jaya (PMJ) pada 2009. 

Dan tim penyidik kasus Antasari Azhar tersebut dipimpin oleh Dirreskrimsus Polda Metro Jaya yang kini menjadi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan.

Seperti apa kabarnya kini?

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Bambang Hendarso Danuri Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum Purnawirawan Polri'

Bambang Hendarso Danuri (BHD) kembali mendapat kepercayaan para peserta Munas berkat kepemimpinan dan torehan prestasi jenderal yang akrab disapa ‘Jenderal BHD’ itu selama lima tahun terakhir.

Baca juga: Ingat Mama Lita Masterchef? Dulu Viral Berani Goda Chef Juna, Kabarnya Kini

Baca juga: Ingat Gita Gutawa? Dulu Eksis Sebagai Penyanyi Tetiba Vakum, Kondisi Anak Erwin Gutawa Kini Beda

Bambang Hendarso Danuri pun kini kembali memimpin sebagai Ketua Umum PP Polri periode 2021-2026 dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Persatuan Purnawirawan (PP) Polri di Gedung Tribrata, Jakarta, 28-29 Januari 2021.

Dia secara aklamasi kembali mendapat kepercayaan para peserta Munas berkat kepemimpinan dan torehan prestasi jenderal yang akrab disapa ‘Jenderal BHD’ itu selama lima tahun terakhir.

 Munas V PP Polri dihadiri 19 DPD PP Polri dari 31 Perwakilan Pengurus Daerah, sementara 14 DPD lainnya mengikuti Munas secara virtual.

Selain diisi laporan pertanggungjawaban pengurus, Munas juga melakukan pemilihan Ketua Umum periode 2021-2026.

Sidang Munas dipimpin Irjen Pol (Purn) Soenarko, didampingi Irjen Pol (Purn) Edward Aritonang serta perwakilan Ketua PP Polri Daerah Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan.

Empat target sasaran Munas 2021 ialah pertanggung jawaban ketua umum PP Polri periode 2016–2021, penyempurnaan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PP Polri, penyempurnaan program umum PP Polri 2016–2021, serta pemilihan dan penetapan ketua umum PP Polri 2021-2026.

Baca juga: Edy Mulyadi Senang Dipenjara Polri, Baru Hari Pertama Sudah Ambil Jatah Makanan Rizieq Shihab

Baca juga: Ilham Arief Sirajuddin dan Pengurus KBPP Polri Sulsel Langsung Tancap Gas Usai Dilantik

“Dalam Munas ini dibahas berbagai keputusan strategis terkait dengan penyempurnaan AD/ART, perampingan struktur PP POLRI namun kaya fungsi, serta program-program peningkatan kesejahteraan Purnawirawan POLRI melalui kegiatan kewirausahaan,” ujar BHD dalam sambutan Pembukaan Munas dengan tema

“Melalui Musyawarah Nasional V Pp. Polri Tahun 2021, Persatuan Keluarga Besar Purnawirawan Polri, Komitmen Dan Konsisten Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Anggota Serta Menjaga Tetap Tegaknya Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia.”

Dalam laporan pertanggungjawabannya, Bambang memaparkan sejumlah pencapaian yang diraih selama periode 29 Januari 2016 hingga 29 Januari 2021) berdasarkan 4 program unggulan yang disampaikannya saat melantik Pengurus Pusat PP Polri periode 2016-2019, di auditorium PTIK.

“Keempat program unggulan itu ialah penguatan kedudukan dan identitas organisasi, meningkatkan kerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan anggota, pembangunan dan pemberdayaan sarana prasarana PP Polri, komitmen PP Polri di dalam mendukung tugas pokok, fungsi, peran serta wewenang Polri,” ujar Jenderal BHD.

Ingat Bambang Hendarso? Mantan Kapolri yang Pernah jadi Mertua Ayu Ting-ting, Begini Kabarnya (Kolasetribunmanado/Foto: Istimewa)

Untuk mewujutkan empat program unggulan tersebut, salah satu strategi yang ditempuh kepengurusan Jenderal BHD ialah menggalang kerjasama dengan berbagai pihak.

“Sejak awal kami menyadari, kolaborasi dan sinergi menjadi kunci kemajuan di era modern ini. Itu sebabnya, kami mengajak kerjasama saling menguntungkan dengan pihak-pihak lain,” ujarnya.

Salah satu karya fenomenal PP Polri di bawah kepemimpinan BHD adalah berdirinya Gedung Tribrata yang megah di bilangan Jakarta Selatan.

Gedung ini selain berfungsi sebagai Kantor Pusat PP Polri, juga terdapat komplek perhotelan dan gedung pertemuan.

Dengan fasilitas lengkap, hotel di lingkungan Gedung Tribrata ini sudah berkelas hotel bintang lima.

“Sejak awal memimpin PP Polri, saya melakukan lobi ke berbagai pihak di internal maupun eksternal untuk mewujutkan mimpi bersama ini. Dan, hasilnya luar biasa, mimpi ini terwujut dengan berdirinya kompleks perkantoran, Gedung Tribrata dan Hotel Sutasoma ini,” ujar BHD.

Untuk memperkuat organisasi, selain menyelesaikan berbagai aspek hukum kelembagaan, pengurus PP Polri di bawah BHD juga mengusahakan baju seragam untuk anggota di seluruh daerah serta KTA dengan bekerjsama dengan Bank Mandiri.

"Kami bekerjasama dengan Sritex dan Bank Mandiri. Sudah ada 6.000 KTA yang bisa dipakai untuk berbagai keperluan sehari-hari. Ke depan, kita akan terus memperbanyak KTA ini,” jelas BHD.

Untuk mengembangkan lembaga usaha dan sumber daya manusia untuk memperkuat kegiatan PP Polri, kepengurusan BHD mendirikan lembaga sertifikasi security (LSP-PP) dan perusahaan penyedia atau konsultan keamanan (PT. TSSI).

Keluarga Besar PP POLRI juga mendirikan dan mengembangkan Koperasi Tetap Setia Bhayangkara (KOTESEBHA).

Koperasi ini berfokus pada penyediaan barang kebutuhan sehari-hari serta jaringan retail.

Dengan kekuatan toko-toko dan warung-warung retail yang berjumlah lebih dari 200 unit ini di berbagai daerah, KOTESEBHA bahkan mampu menata jaringan bisnisnya dengan menggunakan Teknologi Digital sehingga perkembangan bisnisnya tertata dari pusat hingga ke daerah-daerah.

Karier

Wakasat Sabhara Polresta Bogor Polda Jawa Barat (1975)

Kapolres Jayapura Polda Papua (1993)

Wakapolwil Bogor Polda Jawa Barat (1994-1997)

Kadit Serse Polda Nusa Tenggara Barat (1997–1999)

Kadit Serse Polda Bali (1999–2000)

Kadit Serse Polda Jawa Timur (2000)

Kadit Serse Polda Metro Jaya

Kapolda Kalimantan Selatan (2005)

Kapolda Sumatra Utara (2005–2006)

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2006–2008)

Kapolri (2008–2010). (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved