Ingat Marsekal Djoko Suyanto? Panglima TNI Sukses Era SBY, Pernah Ditawari Jadi Capres Tapi Ditolak
Tanggal 13 Februari 2006 merupakan hari bersejarah dalam dunia militer karena memiliki seorang Panglima TNI pertama dari TNI Angkatan Udara.
Djoko Suyanto telah merawat 16 dari 24 anggota keluarga dan karyawannya yang dinyatakan positif Covid-19 pada pertengahan November 2020.
Dalam upayanya, Djoko melakukan berbagai cara supaya mereka mendapat perawatan maksimal.
Salah satunya adalah merawat sejumlah anggota keluarganya yang menjalani isolasi mandiri.
Ia mengaku sempat merasakan kepanikan ketika mengetahui ada belasan orang yang dinyatakan positif Covid-19 di lingkungannya.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Cerita Mantan Panglima TNI Djoko Suyanto Rawat 16 Anggota Keluarga dan Karyawan Positif Covid-19'
"Terus terang di minggu-minggu awal itu saya sangat panik dan sangat khawatir.
Mengingat, banyaknya keluarga dan karyawan (16 orang termasuk anak, menantu, dan cucu) yang positif," ujar Djoko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/12/2020).
Djoko berupaya menyiapkan ruangan yang memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri.
Kemudian menyiapkan berbagai jenis vitamin sesuai resep yang dianjurkan tenaga medis.
Baca juga: Ingat Agus Suhartono? Perwira TNI AL Pernah Jabat Panglima TNI Sebelum Moeldoko, Kondisinya Beda
Baca juga: 26 Tahun Lalu Ibu Tien Wafat Disebut Gegara Tertembak 2 Anaknya, Tutut Kini Ungkap Fakta Sebenarnya
Lalu juga ia berinisiatif untuk selalu menyediakan obat herbal China, Lianhua Qingwen.
Ia juga selalu menyiapkan berbagai suplemen, mulai dari madu hingga minyak kayu putih.
Akan tetapi, yang tak kalah penting adalah selalu memberikan perhatian, simpati, dan komunikasi untuk bisa menguatkan kepercayaan diri mereka.
"Beruntung, saya masih bisa berbagi tugas dengan istri yang mengelola urusan logistik mereka, terutama yang isolasi mandiri di rumah masing-masing karena mereka tidak bisa ke mana-mana," kata Djoko.
Berbagai upayanya perlahan membuahkan hasil.
Terhitung sejak 25 Desember 2020, sudah 13 anggota keluarga dan karyawan sudah dinyatakan negatif.