Imlek
Imlek Selalu Diidentikkan dengan Hujan, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Jauh hari sebelum perayaan Imlek, biasanya warga Tionghoa memasang atribut-atribut yang didominasi warna merah kombinasi emas.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tanggal 1 Februari 2022 nanti bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Di Indonesia, Imlek dirayakan dengan berbagai cara mulai dari Festival Lampion, hingga kegiatan sosial.
Imlek biasanya identik dengan warna merah. Hal-hal yang berhubungan dengan Imlek selalu berwarna merah, mulai dari lampion, baju, hingga angpau, semuanya berwarna merah.
Jauh hari sebelum perayaan Imlek, biasanya warga Tionghoa memasang atribut-atribut yang didominasi warna merah kombinasi emas.
Selain lampion, sebagian masyarakat di Indonesia mengidentikkan perayaan Imlek dengan hujan.
Pertanyaan seputar kenapa Imlek identik dengan hujan, kerap ditemui di media sosial atau dilontarkan orang-orang di sekitar kita.
Sebetulnya, peristiwa turun hujan saat Imlek bisa dijelaskan secara ilmiah. Namun, ada pula makna filosofis dari peristiwa turun hujan saat perayaan Imlek.
Alasan Imlek identik dengan hujan
Dosen Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Prihantoro menjelaskan, turunnya hujan pada perayaan Imlek tersebut berkaitan dengan musim di Indonesia.
Curah hujan tinggi saat Imlek merupakan kondisi khas di Indonesia yang belum tentu terjadi di China maupun negara lainnya yang juga merayakan Tahun Baru China.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Tahun Baru Imlek menandai dimulainya hari pertama pada sistem penanggalan lunar yang dianut masyarakat China.
Fahmi mengatakan, penanggalan pada kalender lunar atau bulan sebetulnya dibuat berdasarkan campuran antara sistem penanggalan Masehi dan Hijriah.
Walupun disebut penanggalan lunar, jika ditelaah maka penanggalan lunar menggunakan perpaduan unsur matahari dan bulan.
Untuk diketahui, perhitungan kalender Masehi atau Gregorian dibuat berdasarkan pergerakan bumi mengelilingi matahari, sehingga disebut penanggalan matahari.
Sedangkan, kalender Hijriah disusun berdasarkan pergerakan bulan mengitari bumi, sehingga disebut penanggalan bulan.
“Imlek ini percampuran keduanya, sehingga memang biasanya akan datang pada Januari dan Februari, di sekitar dua bulan itu,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/01/2022) melalui sambungan telepon.