Pemerasan Modus Tabrak Lari
Penting Buat Pengemudi, Cara Agar Terhindar dari Pemerasan Modus Tabrak Lari
Pengemudi mobil harus lebih berhati-hati lagi terhadap serangan kejahatan yang mungkin terjadi selama perjalanan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Baru-baru ini sebuah video dugaan modus pemerasan berkedok tabrak lari viral di media sosial.
Kejadiannya di Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (26/1/2022).
Dimana seseorang yang membonceng berpura-pura tertabrak mobil dan memprovokasi warga untuk menghentikan mobil yang belum tentu menabrak pria itu.
Baca juga: Pelaku Pemerasan Modus Tabrak Lari Sudah Ditangkap, Pentingnya Ada Dashcam di Mobil
Baca juga: Akhirnya Pelaku Pemerasan Modus Tabrak Lari Ditangkap Polisi, Coba Perhatikan Wajahnya
Peristiwa ini bukanlah kali pertama.
Tabrak lari dijadikan modus oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya.
Tentunya, kejadian ini sangat merugikan pengemudi.
Terlebih jika pengemudi tidak memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak menabrak.
Masih banyak orang juga belum tahu pentingnya kamera dasbor atau dashcam pada mobil, untuk merekam kondisi sekitar mobil selama perjalanan berlangsung.
Padahal, hasil rekaman tersebut sangat berguna untuk dijadikan barang bukti, ketika ada kejadian yang berpotensi merugikan pengemudi.

Menyikapi hal tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, ada beberapa tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk menghindari hal ini.
Ia menjelaskan, pengemudi mobil harus lebih berhati-hati lagi terhadap serangan kejahatan yang mungkin terjadi selama perjalanan.
"Selain memilih-milih waktu dan rute perjalanan, juga menjaga kecepatan dan jarak sehingga mereka tidak mudah menuduh," kata Sony pada Kompas.com, Sabtu (29/1/2022).
Penting bagi pengemudi untuk menjaga agar mobil melaju dalam kecepatan yang aman, untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan kecelakaan, khususnya di jalan yang ramai dan banyak pejalan kaki.
Baca juga: Cerita Baru dari Koptu A Bongkar Dalang Tabrak Lari Sejoli di Nagreg, Handi Masih Hidup saat Dibuang
Baca juga: Siapa Pelaku Tabrak Lari Salsabila & Handi? Sempat Larang Warga yang Akan Ikut Mengantar
Sony mengatakan modus ini masih tergolong baru. Sehingga, kemungkinan pelaku berhasil melancarkan aksinya sangat tinggi.
"Karena modus ini masih baru, maka efektif untuk pelaku melakukan aksi kejahatannya. Dan ngerinya, masyarakat di kita mudah tersulut emosi tanpa melihat dulu ceritanya," kata dia.
Namun bila sudah terlanjur kejadian dan tidak ada bukti kamera yang bisa membantu, yang perlu dilakukan pengemudi adalah mencari pos polisi terdekat.
Ia melanjutkan, pengemudi harus tetap kooperatif dan tidak emosional dalam menghadapi hal ini dan mengarahkan semua yang terlibat ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah.
Senada dengan Sony, Training Director The Real Driving Center (RDC) Roslianna Ginting mengatakan bahwa penting bagi pengemudi untuk tetap tenang dan mencari pos polisi terdekat agar masalah bisa diselesaikan.

"Bila kondisi seperti itu, pastikan kita tetap tenang dan usahakan hentikan kendaraan di kantor polisi atau pos polisi terdekat," kata Training Director The Real Driving Center (RDC) Roslianna Ginting pada Kompas.com, Sabtu (29/1/2022).
Memakai dashcam di mobil merupakan salah satu cara yang aman untuk menghadapi modus penipuan di jalan. Hasil rekaman bisa jadi bukti yang konkret.
"Penggunaan dashcam memang sangat penting sebagai bukti otentik tentang kondisi yang terjadi," kata dia.
(kompas.com/Serafina Ophelia)