PSM Makassar
Eks Dirtek PSM: Jika Ingin Jadi Andalan PSM, Pemain Muda Harus Latihan Lebih Keras
PSM mengikutkan lima pemain muda di bawah usia 20 tahun untuk mengurangi seri keempat Liga 1.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Juru taktik baru PSM Makassar, Joop Gall memberikan kesempatan bagi pemain muda.
PSM mengikutkan lima pemain muda di bawah usia 20 tahun untuk mengurangi seri keempat Liga 1.
Ada nama M Rafli Asrul (gelandang), Patrick Kallon (penyerang sayap), Edgard Amping (bek sayap kiri), Renaldi (bek sayap kanan) dan Muhammad Ardiansyah (kiper).
Dari lima pemain muda ini, Rafli dan Patrick Kallon telah merasakan atmosfer kompetesi tertinggi sepak bola Indonesia.
Meski masih minim menit bermain diberikan. Sementara Edgard Amping masih sulit menggeser Abdul Rachman dari bek sayap kiri.
Ditambah lagi, alumni Garuda Select II dan III ini harus bersaing pemain yang baru didatangkan di posisi yang sama. Ada Aditya Putra Dewa dan Abu Rizal Maulana.
Hal sama dialami Renaldi. Alumni Garuda Select II ini kalah bersaing dengan Dallen Doke dan pemain senior Zulkifli Syukur.
Sedangkan Muhammad Ardiansyah masih menjadi kiper keempat PSM. Di bawah bayang-bayang, Hilman Syah, Syaiful Syamsuddin dan Reza Arya Pratama.
Eks Direktur Teknik PSM, Mirdan Midding mengatakan, jika prospek PSM ingin pemain muda menjadi andalan kompetisi mendatang, maka harus diberikan jam bermain banyak musim ini.
Namun, jika ingin memenuhi target diberikan sebagaimana Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin ingin finish di tiga besar, maka pemain yang matang harus diturunkan.
Sebab, PSM saat ini masih menempati peringkat 11 klasemen Liga 1 dengan 24 poin. Posisinya belum aman dari zona degradasi.
"PSM harus berjudi, jika targetnya di papan atas maka pemain matang harus dimainkan. Kalau prospek pemain muda, maka diberikan jam bermain banyak," katanya melalui telepon, Jumat (28/1/2022).
Mirdan mengingatkan, jika memang ingin andalkan pemain muda, harus diberikan latihan lebih berat dibandingkan pemain lain.
Supaya para pemain muda ini memiliki skill, mental bertanding dan mental juara.
"Memiliki will power yaitu mental pemain muda itu tidak pernah menyerah dalam kondisi apapun," jelasnya.
Untuk mencapai itu, sebutnya, harus diberikan porsi latihan melebihi kemampuan rata-rata pemain yang ada.
Sebab, jika pemain muda porsi latihannya sama dengan pemain yang ada, tidak ada pengaruhnya.
"Jadi selalu ada beban lebih dari pada pemain muda dibandingkan pemain senior. Harus mereka menyamai atau melebihi pemain yang ada. Kalau beban latihannya sama saja dengan pemain senior, itu tidak ada gunanya, tidak ada manfaatnya," sebut Mirdan.(*)