Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Tidak Ada Transmisi Lokal Corona Varian Baru di Sulsel, Omicron Takalar dari Maluku

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan Omicron sudah “terkurung” di Takalar.

Editor: Sudirman
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Omicron 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan Omicron sudah “terkurung” di Takalar.

Disebutkan, Omicron yang memapar warga Galesong, NW (27), tidak menyebar.

Termasuk kepada 19 orang yang kontak erat dengan NW.

Omicron yang bersarang di tubuh NW juga dipastikan berasal dari luar Sulsel.

Baca juga: Kondisi Pasien Positif Omcron di Takalar Berangsur Membaik

Baca juga: Ayah Pasien Positif Omicron di Takalar Tidak Kaget: Yang Saya Tahu Penyakitnya Batuk dan Sesak Nafas

NW diyakini terpapar Omicron saat bekerja di Maluku.

Demikian simpulan sementara hasil penelitian Dinkes Sulsel terkait temuan positif Omicron di Takalar.

Simpulan disampaikan Sekretaris Dinkes Sulsel Dr dr Bachtiar Baso di Makassar, Selasa (25/1/2022).

Wali Kota Makassar Danny Pomanto juga memastikan Kota Angin Mammiri aman dari Omicron.

Meski demikian, kewaspadaan terus ditingkatkan dan pelacakan semakin digalakkan.

“Kita terus perketat pengawasan ke lorong-lorong. Sampai saat ini tidak ada Omicron ditemukan di Makassar. Kita berharap semoga tidak pernah ada. Makanya, mari kita jaga kekompakan dan terus bekerja keras,” kata Danny.

NW terdeksi terpapar Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan sequencing (WGS) dari Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) dan Litbangkes Jakarta pada 20 Januari 2022.

NR tiba dari bekerja di salah satu perusahaan ikan daerah Dobo, Maluku, pada Oktober 2021 lalu.

Sejak tiba di Galesing, NW sering sakit-sakitan.

Dia keluar-masuk Puskesmas Bontomarannu dan RSUD Padjonga Daeng Ngalle sejak November 2021- awal Januari 2022.

Dinkes Sulsel memastikan NW tidak terpapar di Sulsel. Dia membawa Omicron dari Maluku.

“Jadi bukan transmisi lokal dia datang dari luar (Maluku), untuk transmisi lokal Sulsel masih dalam kategori aman. Aman kita, tidak ada (transmisi lokal),” kata Bachtiar.

Menurut Bachtiar, dinkes kini mencari tahu apakah pasien tersebut pernah kontak dengan orang dari Jakarta atau yang pernah ke luar negeri.

“Transmisi penularannya ini memang kontak bepergian oleh karena itu kita harus kurangi bepergian ke luar (Sulsel), apalagi ke luar negeri. Awalnya kita tidak curigai ini Omicron, tapi setelah ada hasil dari Litbangkes tidak bisa mengelak, itu positif Omicron,” jelas Bachtiar.

Contact tracing dan pengambilan swab kepada 19 orang dari tenaga kesehatan maupun keluarga yang sempat kontak erat telah dilakukan. Hasilnya, mereka dinyatakan negatif Covid-19.

Dia juga mengungkapkan saat ini, kondisi NW telah membaik setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 di Takalar.

Perawatannya pun sama semua dengan penderita Covid-19 varian lainnya.

“Kondisi pasien cukup baik. Jadi pasien kita akan periksa lagi setelah 15 hari kemudian, apakah masih negatif atau positif. Mudah-mudahan negatif,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan, menurut WHO, Omicron ini penularannya sangat cepat tapi dampaknya tidak terlalu parah dibanding varian lainnya, terutama Delta.

Tingkat kematian Omicron juga lebih kecil dibanding varian Delta.

“Varian inikan gejalanya lebih ringan, malah dia (NW) bisa dikatakan orang tanpa gejala (OTG),” kata Bachtiar.

Selengkapnya, silakan baca Harian Tribun Timur edisi Rabu (26/1/2022)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved