Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bincang Bola Tribun Timur

Red Gank & The Macz Man: Permainan Dalam Lapangan Seperti Tidak Ada Tujuan

Hal ini berkaca dari torehan pertandingan dilakoni. Sekali menang, sekali kalah dan sekali imbang. Hanya empat poin berhasil dikumpulkan.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/kaswadi anwar
Flyer bincang bola Tribun Timur  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARPSM Makassar belum menunjukkan perkembangan performa pada seri keempat Liga 1 2021-2022.

Hal ini berkaca dari torehan pertandingan dilakoni. Sekali menang, sekali kalah dan sekali imbang. Hanya empat poin berhasil dikumpulkan.

Laskar Pinisi tertahan di peringkat 11 dengan 24 poin. Selisih delapan poin dengan PS Barito Putera di zona degradasi.

Laskar Antasari merupakan lawan PSM pada pekan ke-21 Liga 1. Keduanya saling bertemu di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar pada Jumat (28/1/2022).

Tentu PSM ingin membalas kekalahan 2-0 dari Barito Putera pada pertemuan pertama lalu.

Deputi Mendagri  Red Gank, Muhammad Al Fajri menilai PSM bisa memenangkan laga lawan klub asal Banjarmasin tersebut dengan bermain tim, bukan bermain individu.

“Kemenangan bisa diraih lawan Barito Putera jika PSM bermain tim, bukan one man show,” katanya dalam bincang bola virtual Tribun Timur  dengan tema Barito Putera vs PSM, Saatnya Balas Dendam, Selasa (25/1/2022).

Dia melihat tiga pertandingan awal PSM di seri keempat belum begitu padu. Sentuhan juru taktik baru, Joop Gall juga belum terlihat.

“Belum bisa menyatukan pemain di lapangan. Belum bisa memberikan semangat dan persepsi bahwa mereka (red, pemain) adalah tim,” sebutnya.

Pemain, lanjut dia, terlihat kebingungan ketika mendapat bola. Terkesan bermain sendiri-sendiri.

“Tiga pertandingan terakhir  bola ketika didapatkan terlihat tidak tahu mau diapakan, mau lari ke ujung garis terserah, tidak peduli siapa di depan, di belakang dan  yang membantu penyerangan,” terangnya.

Deputi Meninfokom The Macz Man, Moh Ibnu Al Ghifari menyampaikan hal senada.

Menurut dia, suporter dan pecinta PSM inginkan kemenangan, tapi berkaca di tiga pertandingan terlihat PSM bermain tanpa pola.

“Masih one man show. Tidak ada tujuan permainan di dalam seperti apa. Pemain sayap tidak ada menusuk, begitu dapat bola, umpan  kembali ke belakang. Jadi evaluasi untuk pertandingan lawan Barito Putera,” tuturnya.

Ia menyebut, PSM beruntung menang 1-0 dari Madura United. Kalah 1-2 dari Persebaya Surabaya karena tidak beruntung dan seri sebenarnya lawan 0-0 lawan Persik Kediri.

“Saya  katakan itu,  karena menang lawan Madura United  kita memang beruntung, lantaran dari  permainan tak jauh beda dengan putaran pertama. Kita hanya diuntungkan oleh gol penalti. Kalah tidak beruntung dari Persebaya karena dua gol bersarang dari kesalahan pemain. Seri sebenarnya lawan Persik karena mainnya begitu-begitu saja,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved