Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Omicron Masuk Takalar

Pemkot Makassar Pastikan Tidak Ada Warga Makassar Kontak Erat dengan Pasien Omicron di Takalar

Ia menyampaikan telah berkoordinasi langsung dengan pihak Dinkes Takalar, yang bersangkutan tidak pernah melakukan perjalanan ke Makassar.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Plt Dinkes Makassar, Nursaidah Sirajuddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar memastikan tidak ada warganya yang berhubungan langsung atau kontak erat dengan pasien omicron di Kabupeten Takalar.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin.

Ia menyampaikan telah berkoordinasi langsung dengan pihak Dinkes Takalar, yang bersangkutan tidak pernah melakukan perjalanan ke Makassar.

"Tidak adaji (kontak langsung), karena kami sudah koordinasi dengan pihak Takalar, dia tidak pernah ke Makassar," ucap Nursaidah Sirajuddin, Minggu (23/1/2022).

Kendati demikian, ia tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada.

Sejauh ini pihaknya juga telah melakukan upaya untuk mengidentifikasi masyarakat yang telah terinfeksi covid-19.

Tracing dan testing dilakukan secara massif di semua pelayanan kesehatan.

"Lebih massif lagi dan melakukan terus menerus skrining di pelayanan-pelayanan kesehatan untuk betul-betul mendeteksi, itu langkah yang kita lakukan di hulu," tuturnya.

Sementara langkah yang dilakukan di hilir yakni mengirim sampel ke Litbangkes Kementerian Kesehatan RI jika ada yang dicurigai terinfeksi varian omicron.

Beberapa pekan lalu kata Ida-sapaan karibnya, pihak laboratorium telah mengirim sampel salah satu pasien covid yang dirawat di RS Unhas.

Syukurnya, pasien tersebut tidak terinfeksi covid varian omicron.

"Rumah sakit atau laboratorium itu kalau ada yang dicurigai langsung dikirim ke Litbangkes untuk diketahui apakah memang dia omicron atau tidak, itu sudah dilakukan oleh lab-lab di Makassar," jelasnya.

Ida menambahkan, kasus covid-19 di Makassar masih sangat terkendali, rerata kasus harian hanya 1 atau dua kasus.

Paling banyak tiga kasus, selama satu pekan biasanya hanya 9 kasus positif covid-19.

"Jadi kalau lihat kondisi masih terkendali, masih seperti bulan-bulan kemarin, mudah-mudahan terkendali terus," harapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved