Produk Pakaian Bandung Hapus Konten yang Pakai Jasa Endorse Rachel Vennya, Ramai Dihujat Netizen
Sayangnya, warga maya belum lupa akan kesalahan Rachel Vennya pada Oktober 2021 silam.
Adapun, Rachel Vennya mengatakan hujatan yang tengah dia alami cobaan dari Tuhan.
"Harus kuat dong, InsyaAllah life must go on. Terima kasih semuanya yang selalu menguatkan. Siapapun itu," tulis Rachel Vennya.
Sebelumnya, Rachel Vennya terpantau mulai menerima endorsement.
Seakan publik memaafkan atau tak ambil pusing, dia pun akhirnya mengunggah endorsement lagi.
Sayangnya, warga maya belum lupa akan kesalahan Rachel Vennya pada Oktober 2021 silam.
Kini, hukuman sosial dan budaya pengenyahan (cancel culture) tengah mendera ibu dua anak ini.
Budaya pengenyahan adalah sejenis boikot terhadap selebriti yang berperilaku bermasalah di media sosial.
Ia dapat berbentuk pengusiran seseorang dari lingkaran sosial atau profesi, di dunia maya atau nyata, yang berakibat pada penurunan besar-besaran pada basis penggemar dan karier orang itu.
Merek itu mendapatkan exposure dan engagement yang tinggi, tetapi berbarengan dengan hujatan yang mengarah pada akun Instagram produk pakaian itu.
Mereka kecewa, merek busana itu menggunakan jasa Rachel Vennya.
Tak jarang, mereka berubah pikiran untuk tak membeli produk busana itu setelah Rachel Vennya yang meng-endorse.
Tak lupa, mereka menyebut Rachel Vennya sebagai "si sopan" dan "berhak bahagia", dua sebutan yang lekat kepadanya usai ketahuan kabur dari karantina dan berujung pada hukuman percobaan 4 bulan penjara.
Produk yang memasang iklan dengan Rachel Vennya pun kena teror melalui kolom komentar.
Tak mau memperkeruh suasana, pihak merek yang beriklan dengan Rachel Vennya pun memberikan pernyataan.
Merek itu mengatakan, Rachel Vennya membeli sendiri produknya, bukan endorse dan meminta buat menghapus Story yang menandai merek itu.
Perempuan dengan julukan 'Si Sopan' dan 'Buna Berhak Bahagia" ini divonis 4 bulan penjara dengan masa percobaan 8 bulan.