Kartu BPNT
Saldo Kartu BPNT di Pinrang Masih Kosong, Penerima Manfaat Tak Bisa Dapat Sembako
Puluhan warga penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bantuan sosial (bansos) mengeluh.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Puluhan warga penerima manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bantuan sosial (bansos) mengeluh.
Pasalnya, saldo di kartu BPNT mereka kosong saat ingin melakukan transaksi di agen.
Pihak agen pun menyarankan kepada penerima untuk melaporkan hal tersebut ke Dinas Sosial Pinrang.
Namun, sesampainya di Dinsos Pinrang, penerima justru diarahkan ke pihak penyalur yakni Bank Mandiri.
Baca juga: Dosen Unibos Edukasi Warga Wiring Tasi Pinrang Kembangkan Wisata Pantai
Baca juga: Sukses Budidaya Selada Hidroponiknya, Marasa Farm Pinrang Jadi Tempat Magang Mahasiswa
Puluhan penerima manfaat kemudian mendatangi Bank Mandiri untuk meminta kejelasan pada Senin (17/1/2022) kemarin.
Hal itu dibenarkan Kepala Kantor Cabang Bank Mandiri Pinrang, Zainal Arifin.
"Mereka datang mengadu setelah sebelumnya melapor ke Dinsos. Setiba di Dinsos, masyarakat justru diarahkan ke Bank Mandiri," kata Zainal saat dikonfirmasi, Selasa (18/1/2022).
Menanggapi keluhan penerima manfaat yang saldonya kosong, Zainal menuturkan jika pihaknya masih menunggu arahan dari kantor pusat ke Kementerian Sosial.
"Ini masih tunggu arahan dari Kantor Pusat ke Kemensos. Nanti kami kabarkan selanjutnya," ucapnya.
Terkait jumlah penerima manfaat yang rekeningnya kosong, pihak Bank Mandiri mengaku belum mengetahui secara pasti.
Sebab selama ini hanya menerima secara langsung kartu tersebut dari kantor pusat.
"Jumlah penerima manfaat yang rekeningnya kosong masih diverifikasi," tuturnya.
Salah satu agen Mandiri, Dewi menuturkan jika ia hanya bertugas mengecek saldo dan memberikan sembako.
"Kalau misalnya ada saldonya kami berikan sembako. Tapi kalau kosong, berarti kami tidak berikan sembako," bebernya.
Dikatakan, sudah ada tiga penerima manfaat yang datang ke tempatnya untuk mencairkan bantuannya.
"Sejauh ini baru tiga yang kosong saldonya,"ujarnya.
Dewi menuturkan jika hal itu memang kerap terjadi.
" Jadi saya sarankan sama penerima manfaat untuk melapor ke Dinas Sosial Pinrang,"sebutnya.
Salah satu penerima manfaat, Muh. Amin mengatakan ia baru tahu isi saldonya kosong setelah mendatangi agen Mandiri.
"Waktu saya cek itu, pihak agen kasi lihat saya kalau saldo di kartu kosong," ujarnya.
Ia menjelaskan, jika sebelumnya mendapat kartu BPNT itu beberapa hari yang lalu.
"Saya dapat kartu ini hari Kamis kemarin," urainya.
Sesuai arahan agen, Muh Amin pun mendatangi Dinas Sosial Pinrang untuk mengadu.
"Sampai di sana, kami diberitahu untuk mengadu ke Bank Mandiri cabang Pinrang. Jadi kami ke sana. Katanya, pihak Bank baru berkomunikasi dengan Kemensos," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pinrang, Muhammad Siddiq, mengatakan penerima bansos yang belum menerima saldo, akan diusulkan kembali ke kementerian terkait.
"Kalau memang ada kegagalan dalam bantuan ini, mungkin ada beberapa hal teknis yang bermasalah. Namun, kami akan fasilitasi lagi untuk bantuan yang lain," imbuhnya.
Ribuan Penerima Manfaat BPNT Antre dan Berdesak-desakan di Gedung Andi Makkasau Pinrang
Ribuan penerima manfaat BNPT DI Kabupaten Pinrang, Sulawesi selatan, berdesak-desakan antre demi mendapatkan kartu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Jumat (14/1/2022).
Hal ini sudah berlangsung selama dua hari.
Yakni pada Kamis (13/1/2022) dan Jumat (14/1/2022).
Diketahui, penerima bantuan manfaat ini merupakan warga dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pinrang.
Mereka kemudian dikumpulkan dalam satu lokasi untuk menerima bantuan tersebut di Gedung Andi Makkulau Pinrang.
Dari pantauan, rata-rata penerima manfaat merupakan lansia.
Mereka rela berpanas-panasan di lokasi.
Tampak warga menumpuk di depan pintu Gedung Andi Makkulau tanpa menjaga jarak.
Sementara petugas jaga pada penerima manfaat ini sangat minim.
Salah satu penerima manfaat, Rahmawati, mengeluhkan terkait antrian panjang tersebut.
Dia mengatakan, tidak ada kesiapan pihak penyelenggara dalam penyaluran bantuan tersebut.
Bahkan pihak penyelenggara tidak menyediakan tenda dan kursi di luar gedung.
"Jangankan tempat berteduh, kursi saja tidak disiapkan untuk yang lanjut usia," kata Rahmawati.
Ia sangat menyayangkan proses penyaluran bantuan tersebut.
Pasalnya banyak warga yang sudah lanjut usia.
"Banyak penerima lanjut usia. Kita saja yang masih muda merasakan kelelahan akibat panas dan antre. Apalagi yang sudah tua. Belum lagi proses penerimaan di dalam gedung yang butuh waktu lama," keluhnya.
Hal yang sama juga dirasakan Tahir.
Ia juga menyesalkan cara pihak penyelenggaraan dalam menyalurkan bantuan tersebut.
"Kenapa cara penyalurannya hanya ditempatkan satu titik. Harusnya dilaksanakan per kecamatan atau beberapa titik. Kalau sudah begini, kita menunggu lama dan berdesak-desakan," katanya
Sementara itu, Koordinator BPNT Kabupaten Pinrang, Ardi, mengatakan pihaknya hanya diberikan waktu selama dua hari untuk menyalurkan bantuan tersebut.
"Ini arahan dari Kementerian, kita hanya dikasi waktu dua hari. kalau tidak dicairkan selama dua hari ini yakni tanggal 13 dan 14 Januari 2022, uang tersebut akan hangus," ucapnya
Saat ditanya mengapa dilakukan satu titik, Ardi mengatakan jika waktu penyaluran bantuan tersebut sudah mepet.
"Jadi mau tidak mau harus dilakukan di satu lokasi," tuturnya.
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.