Upin & Ipin
Gegara Ulah Netizen Indonesia Viralkan Upin & Ipin Sudah Meninggal, Les Copaque Sampai Turun Tangan
Ulah netizen Indonesia yang memviralkan soal Upin Ipin sudah meninggal, membuat rumah produksi Les’ Copaque sampai turun tangan. Ini fakta sebenarnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ulah netizen Indonesia yang memviralkan soal Upin Ipin sudah meninggal, membuat rumah produksi Les’ Copaque sampai turun tangan.
Les’ Copaque merupakan organisasi manufaktur animasi tiga dimensi dengan status MSC yang berbasis di Shah Alam, Selangor, Malaysia.
Les Copaque tidak hanya bekerja di bidang animasi tetapi juga menjadi organisasi produksi penuh yang juga melibatkan penyerahan ide, rekaman suara, dan pasca-publikasi yang disertakan dengan karya animasinya.
Salah satu karya Les’ Copaque yakni serial animasi Upin & Ipin.

Upin & Ipin tak hanya terkenal di Malaysia, melainkan juga di Indonesia.
Nah, baru-baru ini, viral di media sosial narasi animasi Upin dan Ipin merupakan khayalan dari karakter Opah sepuluh tahun yang lalu.
Narasi ini beredar dalam video yang menunjukkan makam atau kuburan dari dua anak bernama Upin dan Ipin.
Video yang diunggah oleh akun TikTok @ABI_ALONK_3110 ini merekam suasana dua kuburan, di mana tertulis nama Upin yang wafat pada tanggal 6 Agustus 1995 dan Ipin wafat pada 2 April 1996.
"Pantes gak pernah gede, ternyata cerita berdasarkan khayalan Opah 10 tahun yang lalu," demikian tulisan @ABI_ALONK_3110.
Di kolom komentar, pengunggah menyebutkan bahwa video tersebut didapatkan dari temannya yang berada di Malaysia.
"Maaf ya gaes jadi rame, video ini alonk dapat dari teman yang juga orang Malaysia. Katanya ini berdasarkan kisah dari nenek disana yang diungkap ke dalam animasi," tulis pengunggah.
Belakangan diketahui, makam viral itu berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Publik pun dibuat bertanya-tanya mengenai kebenaran narasi tersebut.
Lantas, benarkah animasi Upin dan Ipin berasal dari khayalan Opah?
Setelah viral video dan narasi tersebut, rumah produksi Upin dan Ipin, Les’ Copaque akhirnya buka suara.
Les’ Copaque mengklarifikasi bahwa narasi yang disebutkan pengunggah video tersebut tidak benar.
Cerita Upin dan Ipin merupakan hasil rekayasa dan bersifat fiktif.
“Semua cerita Upin & Ipin adalah rekaan semata-mata dan ditulis sepenuhnya oleh Les’ Copaque Production,” tulis pihak Les’ Copaque lewat cuitan di akun Twitter resminya, dikutip Selasa (18/1/2022), seperti dilansir Tribun-timur.com dari Kompas TV.
Les’ Copaque menegaskan bahwa cerita dua bocah botak ini tidak diambil dari kisah nyata, melainkan dikarang oleh penulisnya, Ainon Ariff yang juga mengisi suara Opah.
Selain itu, pihak rumah produksi juga menjelaskan mengapa Upin dan Ipin dikisahkan sebagai sosok anak yatim piatu, yakni karena keterbatasan dalam proses produksi dan posisi animasi Upin dan Ipin yang saat itu masih menjadi projek sampingan saja.
“Oleh kerana kesuntukan masa dan kekurangan tenaga kerja, tiada watak baru dihasilkan dan LCP memilih untuk menjadikan Upin dan Ipin anak yatim piatu.”
Les’ Copaque juga menjawab alasan mengapa Upin dan Ipin digambarkan sebagai bocah botak, yang tak lain karena keterbatasan biaya produksi dan waktu.
Sebab, butuh waktu yang lama untuk membuat simulasi rambut di satu tokoh.
"Upin dan Ipin botak?
Begitu juga ketika Upin & Ipin Musim 1 dihasilkan, pihak LCP terpaksa memendekkan kos dan mempercepatkan proses pembuatan. Nak buat rambut (hair simulation) ketika itu terlalu memakan masa.
Maka, Upin dan Ipin direka botak tetapi Upin ada sehelai rambut,” tulisnya.
Penjelasan Penulis
Beberapa waktu silam, pencipta dan penulis animasi Upin dan Ipin, Burhanuddin Rafzi dan Ainon Ariff, pernah mengatakan bahwa animasi tersebut sebenarnya dibuat untuk menyambut bulan Ramadhan.
Menurut pemberitaan Kompas.com, Upin dan Ipin hadir dalam kemasan hiburan untuk mendidik anak-anak tentang arti dan pentingnya Ramadhan.
Sementara itu, laporan dari Tribunnews, 3 Oktober 2010 lalu, Burhanuddin dan Ainon menciptakan karakter Upin dan Ipin sekitar tahun 2007.
"Karena kami semua suka anak-anak, peduli anak-anak," jelas Ainon saat diwawancara di Kafe Pisa Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Oktober 2010.
Ainon sendiri tak hanya berperan menulis cerita Upin dan Ipin, dia juga mengisi suara dari karakter Opah.
Bahkan, Ainon disebut memiliki sifat seperti Opah karena kerap mengasuh cucunya dan mengikuti kegiatan sosial yang berhubungan dengan anak-anak.
Kisah Upin dan Ipin meraih kesuksesan setelah mengikuti Festival Film Cannes di Perancis. Sejak itu, ada banyak tawaran dari stasiun televisi untuk membeli hak siarnya.
"Yang beli akhirnya TV 9 Malaysia," ujar Ainon. (Kompas TV/ Fiqih Rahmawati)