Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Ulasan Syamsuddin Umar Usai PSM Ditahan Imbang Persik, 'Harusnya Agak Nakal Tapi Sesuai Aturan'

PSM Makassar bermain imbang tanpa gol melawan Persik Kediri di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (18/1/2022).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim
Pemain PSM, Willem Jan Pluim saat berduel dengan Pemain Persik, M Taufik di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (18/1/2022) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar bermain imbang tanpa gol melawan Persik Kediri di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (18/1/2022).

Nyaris selama 90 menit pertandingan, PSM tak memiliki peluang berbahaya ke gawang Persik.

Tercatat hanya tendangan bebas Ferdinand Sinaga menit 49 yang sedikit membahayakan. Meski, bola masih tipis di atas mistar gawang Dikri Arafa.

Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar memberikan sejumlah catatan kepada PSM.

Baca juga: Tak Dimainkan Lawan Persik, Golgol Mebrahtu Rupanya Alami Cedera

Baca juga: Tak Kebobolan Lawan Persik Kediri, Hilman Syah Catatkan Lima Clean Sheet Musim Ini

Ia melihat PSM jarang melakukan double serangan. Hanya menyerang sekali, lalu diserang balik.

Padahal untuk mencetak gol itu harus menyerang. Jika bola direbut, maka harus direbut kembali.

"Serangan itu perlu bergelombang. Kadang-kadang di dukung oleh pertahanan, kadang didukung gelandang, sehingga serangan mengalir. Tadi tidak ada dilihat seperti itu. Kecenderungannya menyerang, setelah itu diserang kembali," tuturnya, Selasa (18/1/2022).

Lanjutnya, lapangan tengah menjadi penghubung antara lini pertahanan dan lini depan tidak rapat.

"Jaraknya harus rapat. Mungkin ini belum didapat karena pelatih baru. Tapi harusnya, dengan kompetisi seperti ini, harus cepat beradaptasi," ucapnya.

Syamsuddin Umar menambahkan, ketika transisi untuk menyerang PSM selalu memusatkan ke Wiljan Pluim.

Akibatnya, lawan mudah sekali mengantisipasi. Sebab, sudah bisa menebak bahwa bola pasti ke kapten PSM ini.

"Pluim itu ibaratnya harus jadi joker yang memang saat tertentu melakukan aksi. Jadi tidak selamanya ke Pluim. Ini harus disiasati," jelas pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia 1999-2000 ini.

Tak hanya Pluim, Syamsuddin Umar juga menyoroti penampilan Anco Jansen.

Ia menilai, pemain nomor punggung 10 ini ketika dapat bola tidak pernah langsung diberikan kepada rekan setimnya.

Pasti didribbling ke tengah. Lalu ketika dia terdesak, biasa langsung di shooting. Beruntung kalau tepat sasaran.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved